Abstract :
Latar Belakang : Ulkus diabetik ialah komplikasi kronis yang paling umum
muncul pada pasien diabetes militus. yang kerap kali berujung pada
pengamputasian atau bahkan berujung kematian. Luka yang timbul pada kaki
sangat diperlukan pencegahan dan penanganan yang benar dan tepat untuk
penyembuhan luka sehingga mampu mengurangi kasus amputasi dan
meningkatkan mobilitas penderita diabetes mellitus.
Tujuan : Mengetahui penatalaksanaan pencucian luka menggunakan air rebusan
daun jambu biji pada pasien ulkus diabetik pada Ny. J di klinik ETN Centre
Makassar
Metode : Metode yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini yaitu
studi kasus.
Hasil : Setelah melakukan implementasi keperawatan sebanyak 3 kali kunjungan,
ditemukan adanya perubahan pada proses penyembuhan luka, antara lain
penurunan jumlah eksudat, permukaan luka moist <25% dengan skor 46 pada
kunjungan pertama dan kunjungan ke dua dan skor 43 pada kunjungan ke tiga.
Dalam hal ini penampilan luka pada kunjungan pertama,kedua, dan ketiga berbeda.
Kesimpulan : Dari hasil analisis, air rebusan daun jambu biji bisa di manfaatkan
sebagaia anti mikroba dan anti bakteri yang mampu menurunkun tingkat
perkembangan bakteri, menurunkan tingkat infeksi dan mengurangi jumlah eksudat
yang dapat mengurangi aroma pada luka
Background: Diabetic ulcers are a common chronic complication among patients
with diabetes,, it is a diabetic foot ulcer that causes amputation in diabetic patients.
It is observed that the majority of diabetes mellitus cases are accompanied by
wound formation, especially foot ulcers, thus proper prevention and management
are needed for wound healing to reduce amputation cases and improve the mobility
of diabetes mellitus patients.
Objective: To control the management of looped cleansing using guava leaf
decoction in diabetic pustule patients at N. J Clinic ETN Centre Makassar.
Method: The method used in writing this scientific paper is a case study.
Results: Afterward implementing treatment care for 3 visits, changes were
observed in the wound healing process, including a decrease in exudate volume,
moist wound surface <25% with a score of 46 on the first and second visits, and a
score of 43 on the third visit. In this case, the appearance of the wound differed on
the first, second, and third visits.
Conclusion: From the analysis results, guava leaf decoction can be used as an
antibacterial and antimicrobial agent that can help reduce the number of bacteria,
decrease infection in wounds, and also reduce exudate, thus reducing the odor
associated with wounds.