Abstract :
Latar Belakang : Acne vulgaris merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum
didapatkan, namun mekanisme patogenik yang terlibat masih belum sepenuhnya dipahami dan
umum terjadi pada kelenjar pilosebasea dan sering muncul pada remaja. Berdasarkan data World
Health Organization (WHO) pada tahun 2009, melaporkan kejadian acne vulgaris sekitar 80-
100% di usia 14-17 tahun pada wanita dan usia 16-19 tahun pada laki-laki. Namun acne vulgaris
juga dapat timbul pada 2 usia 40 tahun serta dapat menetap pada usia lanjut. Prevalensi dari acne
pada remaja cukup tinggi dengan prosentase 47-90%. Menurut Global Burden of Disease Study
2010, acne vulgaris menempati urutan ke-8 dalam daftar penyakit kulit paling umum, dengan
prevalensi global diperkirakan mencapai 9,38%. Prevalensi acne vulgaris pada remaja cenderung
lebih tinggi pada pria, sementara pada orang dewasa, prevalensinya lebih tinggi pada wanita. Pada
anak laki-laki, prevalensi acne meningkat dari 40% pada usia 12 tahun menjadi 95% pada usia 16
tahun, sedangkan pada anak perempuan, prevalensinya meningkat dari 61% menjadi 83% pada
rentang usia yang sama. Di Indonesia, prevalensi acne vulgaris berkisar antara 80-85% pada
remaja, dengan puncak insidensi terjadi pada usia 15-18 tahun. Prevalensi pada wanita di atas 25
tahun sekitar 12%, dan pada usia 35-44 tahun sekitar 3%. Tujuan dari penelitian ini Mahasiswa
mampu melakukan gambaran Analisis Acne Vulgaris dengan masalah Penerapan Perawatan
Integritas Kulit di Arche21 Aesthetic Clinic. Hasil : Dari analisis gambaran kasus pada Nn.S
ditemukan data yang sesuai dan menunjang untuk mengangkat masalah keperawatan gangguan
integritas kulit. Setelah dilakukan intervensi keperawatan dengan mengidentifikasi penyebab
gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi), mengunakan produk
berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive, di dapatkan elastisitas kulit meningkat,
hidrasi meningkat, kerusakan lapisan kulit menurun, kemerahan menurun, pigmentasi abnormal
menurun, tekstur membaik. Kesimpulan : Setelah dilakukan penerapan intervensi perawatan
integritas kulit pada Nn. S diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat.