Abstract :
Gerakan 1000 HPK merupakan upaya bersama antara pemerintah
dan masyarakat melalui penggalangan dan partisipasi dan kepedulian
pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk
percepatan perbaikan gizi masyarakat prioritas pada seribu hari pertama
kehidupan.
Prevalensi stunting di Kabupaten Maros menempati urutan ke
empat tertinggi (42,6%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian program gerakan
1000 HPK di Puskesmas Tanralili Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel sebanyak 50 responden.
Pengujian hipotesis dengan uji Chi-Square. Instrumen yang digunakan
kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih kurang sumber daya
manusia untuk pelayanan gizi dan promosi kesehatan. Sarana dan
prasarana perlu ditambah dan diperbaiki sehingga jumlahnya mencukupi
untuk pelaksanaan program. Intervensi spesifik menjadi titik kritis dalam
pembentukan sumber daya manusia untuk mengatasi penyebab langsung
terjadinya stunting. Intervensi sensitif perlu dilakukan kolaborasi lintas
sektor agar pelaksanaan stunting dapat ditangani dari berbagai
aspek/tidak hanya aspek kesehatan. Capaian program gerakan 1000 HPK
belum mencapai target, contohnya adalah cakupan imunisasi dasar.
Kesimpulan dari penelitian bahwa terdapat sumber daya manusia
sudah memadai, sarana dan prasarana sudah tersedia, intervensi spesifik
sudah terlaksana, intervensi sensitif sudah terlaksana, dan capaian
gerakan 1000 HPK belum berjalan dengan baik.
Penelitian ini menyarankan agar Melakukan penyuluhan kepada ibu
hamil mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan dan pemberian ASI
eksklusif.