Abstract :
Akses pelayanan kesehatan di Indonesia masih menjadi sebuah
permasalahan. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kondisi
geografis Indonesia dan kondisi topografis yang sangat mencolok. Fasilitas
kesehatan di Indonesia secara jumlah sudah cukup banyak, namun secara
sebaran belum merata pada setiap daerah. Hal ini juga berdampak pada
layanan kesehatan pada masyarakat, baik kemudahan akses maupun
cakupan pemberian layanan kesehatan.
Hasil observasi yang peneliti lakukan, adapun akses geografis yang
berhubungan dengan akses pelayanan kesehatan di Puskesmas Seko
diantaranya kondisi infrastruktur jalan ke Puskesmas Seko dalam kondisi
yang tidak layak dilewati, hambatan fisik seperti transportasi masyarakat ke
Puskesmas menjadi masalah hal ini dikarenakan kondisi jalan yang sulit
dijangkau. Utilitas puskesmas pada kondisi fisik bangunan pustu dan
poskesdes kurang baik dan membutuhkan renovasi, juga ketersedian SDM
yang belum lengkap. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor yang
berhubungan akses pelayanan kesehatan di Puskesmas Seko Desa Padang
raya, kecamatan Seko.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
study. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang
berkunjung di Puskesmas Seko pada 1 bulan terakhir yang berjumlah 491
pasien. Besar sampel yang digunakan adalah 220 responden. Analisis data
dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan uji chi square dengan
tingkat kemaknaan ?= < 0.05.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada bahwa hubungan antara
hambatan geografis dengan akses pelayanan kesehatan dengan nilai ?=
0,021 < 0,005. Ada hubungan antara hambatan fisik dengan akses pelayanan
kesehatan dengan nilai ?= 0,015 < 0,05. tidak ada hubungan antara utilitas
rawat inap dengan akses pelayanan kesehatan dengan akses pelayanan
terbatas dengan nilai ?= 0,094 < 0,05 dan ada hubungan antara ketersediaan
SDM dengan akses pelayanan kesehatan dengan nilai ?= 0,030 < 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat keterkaitan diantara ketiga
variabel yaitu hambatan geografis, hambatan fisik dan ketersediaan SDM.
Dan tidak terdapat hubungan pada variabel utilitas rawat inap. Saran dalam
penelitian ini lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar mempermudah
masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan khususnya di daerah
terpencil.