Abstract :
Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah tindakan yang dapat
membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan yang dapat disebabkan oleh berbagai
hal seperti tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), tidak mengikuti
prosedur kerja, tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja. Penyebab
kecelakaan kerja secara umum adalah karena adanya kondisi yang tidak
aman dan tindakan tidak aman dari pekerja. National Safety Council (NSC)
di Amerika, pada tahun 2021 menyatakan sebanyak 850 pekerja tewas
karena terjatuh dari ketinggian, pada tahun 2020 sebanyak 136 pekerja
tewas disebabkan hal yang sama. Pekerja konstruksi paling berisiko fatal
saat terjatuh dari ketinggian dibanding dengan industri lain. Khusus
mengenai unsafe action (tindakan tidak aman) ini sangat erat kaitannya
dengan faktor manusia atau terjadi karena kesalahan manusia. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan
Unsafe Action (tindakan tidak aman).
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah sebanyak 50 pekerja. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling. Metode analisis
data menggunakan uji bivariat dengan uji hubungan chi square.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh
nilai p value sebesar 0,017 yang berarti diperoleh hubungan signifikan
antara pengetahuan dengan unsafe action (tindakan tidak aman), dari hasil
uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,003
yang berarti ada hubungan signifikan antara pengawasan dengan unsafe
action (tindakan tidak aman), dari hasil uji statistik menggunakan chi square
diperoleh nilai p value sebesar 0,246 yang berarti tidak ada hubungan
signifikan antara pelatihan K3 dengan unsafe action (tindakan tidak aman),
dari hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value
sebesar 0,006 yang berarti ada hubungan signifikan antara ketersediaan
Alat Pelindung Diri (APD) dengan unsafe action (tindakan tidak aman), dari
hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,374 yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara motivasi dengan
unsafe action (tindakan tidak aman).
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa
terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan, pengawasan,
ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan unsafe action (tindakan
tidak aman). Sedangkan tidak ada hubungan signifikan antara pelatihan K3
dan motivasi dengan unsafe action (tindakan tidak aman).
Saran mengenai penelitian ini yaitu diharapkan meningkatkan
pengetahuan pekerja terkait keselamatan kerja untuk mengurangi resiko
terjadinya kecelakaan kerja melalui pelatihan, serta lebih meningkatkan
pengawasan untuk memastikan bahwa prosedur yang ada diikuti dengan
benar.