Abstract :
Perilaku merokok dimulai pada masa remaja mengalami masa
peralihan dari anak-anak ke dewasa. rokok masih menjadi persoalan yang
tidak bisa dilepaskan begitu saja di Indonesia. Data sari kementerian
kesehatan 2017 menunjukkan bahwa prevensi perokok di Indonesia pada
usia 15 tahun keatas meningkat sebesar 36,3% dibandingkan dengan tahun
1995 yaitu 27%. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Perguruan
Tinggi Swasta kota Makassar ada Beberapa mahasiswi yang sudah
berperilaku merokok. Merokok yang dilakukan mahasiswi ada dua macam
yaitu rokok electrik dan rokok tembakau dan memiliki dampak yang sama
bagi mahasiswi. Maka pada penelitian ini, peneliti mengangkat rumusan
masalah yaitu : 1) Bagaimana dampak atau resiko terhadap mahasiswa yang
berperilaku merokok, 2) Bagaimana pengetahuan mahasiswi tentang
perilaku merokok, 3) Bagaimana sikap teman sebaya mahasiswi pada
perilaku merokok, 4) Bagaimana perokok sosial pada mahasiswi di
perguruan tinggi swasta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok pada
mahasiswi di Universitas Muslim Indonesia Kota Makassar. Adapun jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif,Penentuan informan
menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak
enam orang. Pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan
observasi. Analisis data menggunakan content analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan mengetahui
informasi tentang zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dan
pengaruh rokok terhadap kesehatan. Sikap informan menunjukkan hal yang
berbeda dari pengetahuan yang dimiliki karena informan setuju terhadap
iklan rokok, teman sebaya yang merokok dan setuju terhadap perilaku
merokok pada perempuan. Teman sebaya menjadi faktor utama yang mempengaruhi informan merokok. Selain itu, keluarga turut pula
mempengaruhi perilaku merokok informan.
Perilaku merokok pada wanita merupakan suatu masalah serius yang
mengancam kesehatan wanita. Jumlah prevalensi wanita yang merokok di
Indonesia tergolong tinggi yang dibuktikan dengan adanya berbagai riset,
survey dan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, semakin tahun
semakin tinggi pula jumlah perokok wanita yang meninggal akibat kanker
paru-paru.Dari keseluruhan jumlah perokok wanita yang ada, prevalensi
perokok wanita terbanyak berasal dari kalangan mahasiswi.
Kesimpulan dan saran yaitu disarankan untuk mahasiswi yang
merokok dengan cara memiliki niat dan kemauan diri (komitmen) yang kuat
disertai dengan turut serta dalam program berhenti merokok secara perlahan
mengurangi kebiasaan merokoknya dan bagi keluarga (orang tua) agar
memberikan teladan yang baik kepada anggota keluarganya. Berdasarkan
kesimpulannya yaitu informan sudah mengetahui informasi tentang zat-zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok dan pengaruhnya terhadap
kesehatan, mahasiswi yang merokok yaitu karena rasa penasaran yang
tinggi.