Abstract :
Perawat memiliki tuntutan kerja tinggi, khususnya perawat pada
Instalasi Ruang Rawat Inap. Hal ini disebabkan dilakukan asuhan
keperawatan 24 jam selama 7 hari. Tuntutan kerja yang tinggi dapat
menyebabkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan
penurunan aktivitas fisik. Faktor-f aktor kelelahan kerja bisa timbul dari
beban kerja, mas kerja, shift kerja, lama kerja dan kondisi psikososial pada
perawat tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor -faktor
yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat diruang rawat
inap RSUD Labuang Baji Makassar.
Adapun jenis penelitian ini menggunakan kuantitati f dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perawat RSUD Labuang Baji Kota Makassar yaitu sebanyak 79 perawat.
Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan metode Total Sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 79 Responden. Metode Analisis data
menggunakan univariat dan bvariat dengan uji chi-square.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara shift
kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rawat Inap RSUD Labuang
Baji (Pvalue 0,021 < 0,05), tidak ada hubungan antara Lama Kerja dengan
Kelelahan Kerja pada Perawat di ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji (
Pvalue 0,997 >0,05), ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan
kerja pada perawat di Rawat Inap RSUD Labuang Baji (Pvalue 0,013 <
0,05), ada hubungan antara psikososial dengan kelelahan kerja pada
perawat di Rawat Inap RSUD Labuang Baji (Pvalue 0,040<0,05), ada
hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di
Rawat Inap RSUD Labuang Baji (P value 0,006<0,05).
Penelitian ini diiharapkan kepada pihak rumah sakit dapat
memperhatikan kebutuhan tenaga kerja perawat di ruangan yang
disesuaikan dengan tingkat ketergantungan pasien, sehingga menghidari
kelelahan kerja yang dapat dialami oleh perawat.