DETAIL DOCUMENT
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UNSAFE ACTION PADA PEKERJA PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING PROYEK PLTA LARONA DI KABUPATEN LUWU TIMUR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
SAFITRI BASRI, AINUN
Subject
RA Public aspects of medicine 
Datestamp
2024-10-18 06:31:38 
Abstract :
International Labour Organization (ILO) ini mengatakan bahwa kecelakaan kerja non-fatal terjadi lebih banyak dari yang fatal dengan perkiraan pekerja dengan kecelakaan non-fatal sebanyak 375 juta pekerja setiap tahun dan tentu saja terdapat konsekuensi yang serius (Andayanie dkk, 2023). Data kecelakaan kerja di negara maju seperti United State Of America (USA) terdapat 5,190 kecelakaan kerja yang fatal di Amerika Serikat pada tahun 2021, yang berarti seseorang meninggal setiap 101 menit akibat kecelakaan kerja sepanjang tahun tersebut. Jumlah kecelakaan kerja yang fatal meningkat 8,9% dari 4,764 pada tahun 2020, namun menurun 2,7% dari 5,333 pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19. Menurut data dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bahwa pada tahun 2020 kasus kecelakaan kerja di Indonesia mengalami peningkatan, pada tahun 2019 tercatat 182.832 kasus kecelakaan kerja. kecelakaan kerja terbesar diperoleh sektor konstruksi sebesar 63,6%, sektor kehutanan 3,8%, pertambangan 2,6% dan sisanya sebesar 20,7% yang tercatat di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan Unsafe Action (Tindakantidak Aman) pada pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona. Penelitian yang digunakan itu kuantitatif dengan menggunakan desain pendekatan Cross Sectional Study. Adapun Lokasi penelitian ini yaitu wilayah Kecamatan Wasuponda di Kabupaten Luwu Timur, jumlah populasi 209 pekerja dan jumlah sampel 68 responden. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara sikap kerja dengan unsafe action (tindakan tidak aman) pada pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona (P value 0,239 > 0,05), ada hubungan antara beban kerja dengan unsafe action (Tindakan tidak aman ) pada pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona (P value 0,000 < 0,05), ada hubungan antara pengetahuan K3 dengan unsafe action (Tindakan tidak aman) pada pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona (P value 0,000 < 0,05), ada hubungan antara kelelahan kerja dengan unsafe action (tindakan tidak aman) pada pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona (P value 0,001 > 0,05). Perusahaan sudah cukup memperhatikan sikap kerja Pekerja PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Proyek PLTA Larona untuk lebih patuh pada peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan agar pekerja lebih disiplin dalam sikap kerja untuk menghindari Tindakan tidak aman. Sebaiknya Sebaiknya perusahaan mempekerjakan pekerja berdasarkan tugasnya masing-masing dan tidak memberikan pekerjaan jenis lain yang membuat mereka lelah atau terbebani yang berdampak kepada terjadinya tindakan tidak aman di tempat kerja. Sebaiknya pihak Perusahaan dapat lebih memilih pekerja yang lebih berpengalaman pada bidang kerja dan memiliki sertifikat K3 untuk lebih memahami keselamatan kerja dan mencegah tindakan tidak aman saat bekerja. Sebaiknya pihak Perusahaan bisa memberikan waktu untuk jam kerja dengan tidak melebihi dari 8 jam agar para pekerja tidak kelelahan dalam bekerja dan tidak berisiko terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan tindakan tidak aman. 
Institution Info

Universitas Muslim Indonesia