Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Salwatiah Syamsuddin, Putri Ayu
Subject
RA Public aspects of medicine
Datestamp
2024-10-18 06:31:59
Abstract :
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kebijakan penanganan stunting di Kota Makassar khususnya
wilayah kerja Puskesmas Bangkala Kecamatan Manggala.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan
metode wawancara mendalam dan observasi. Penelitian dilakukan di
Puskesmas Bangkala, kecamatan manggala, dari tanggal 23 April hingga
10 Mei 2024. Informan penelitian terdiri dari 7 orang yaitu penanggung
jawab gizi dan kesehatan keluarga (stunting), Kepala Puskesmas
Bangkala, dan ibu dari balita stunting.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian imunisasi, pemberian
vitamin A, pemberian makanan tambahan pemulihan, dan pemantauan dan
promosi pertumbuhan dinilai sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan
dukungan positif dari masyarakat. Pada penyelengaraan pemberian
imunisasi masih terdapat beberapa tantangan seperti kekosongan vaksin
pada saat pelaksanaan posyandu yang segera diatasi dengan
mengarahkan masyarakat ke Puskesmas. Secara umum, proses
pelaksanaan penanganan stunting di Puskesmas Bangkala telah sesuai
dengan Peraturan Presiden yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
program di Puskesmas Bangkala. Meskipun pada kebijakan dan program
penanganan stunting sudah berjalan, efektivitasnya masih terbatas oleh
berbagai hambatan. Diperlukan perbaikan dalam pelatihan petugas
kesehatan, peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, serta
pemanfaatan data pemantauan secara lebih baik untuk meningkatkan
penanganan stunting di wilayah Puskesmas Bangkala. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun ada kebijakan
penanganan stunting yang baik di Puskesmas Bangkala, tetapi nyatanya
masih ada beberapa dari orang tua balita yang hanya membawa anaknya
pada saat pemberian vitamin A saja terutamanya orang tua balita stunting.
Peneliti menyarankan bagi pihak puskesmas agar lebih intensif dalam
memberikan edukasi dan penyuluhan kepada orang tua balita, agar mereka
tidak hanya datang ke posyandu pada saat jadwal pemberian vitamin A saja
demi untuk mendukung penerapan kebijakan penanganan stunting yang
lebih efektif.