Abstract :
Di Indonesia, kasus anemia gizi mencapai 63,5%. Pada pekerja
wanita prevalensi anemia masih cukup tinggi yaitu berkisar 30-46,6%.
Anemia yang terjadi pada tenaga kerja wanita masih cukup tinggi. Tenaga
kerja wanita mengalami anemia ringan sebesar 19%, anemia sedang
sebesar 50% dan anemia berat sebesar 8%. Masalah anemia tersebut
diakibatkan oleh stres karena bekerja, gangguan kesehatan akibat faktor
ekonomi, gangguan kesehatan reproduksi dan masalah gizi. Salah satu
masalah yang dapat memengaruhi produktivitas kerja terutama pada
pekerja wanita adalah anemia gizi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan rancangan quasi experiment dengan pendekatan one-group
pretest-posttest design yaitu dengan memberikan tes awal (pre test)
sebelum diberikan intervensi, kemudian setelah diberikan intervensi
diberikan tes akhir (post test). Keberhasilan pemberian perlakuan dapat
ditentukan dengan membandingkan nilai pre-test dan post-test. Data di
analisis dengan menggunakan SPSS untuk mendapatkan analisis univariat
dan bivariat menggunaka Uji Paired Sample T-test.
Hasil penelitian dari 28 responden didapatkan bahwa terdapat
pengaruh pemberian madu dan sari kurma terhadap peningkatan kadar
Hemoglobin. Madu dosis 15 ml p=0,001 < 0,05, sari kurma p=0,003 < 0,05, dan kelompok kontrol p=0,045 > 0,05.
Disimbulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian madu dan sari
kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada pekerja wanita di
kantor unit penyelenggara pelabuhan kelas II bajoe kabupaten bone dan
tidak terdapat pengaruh air mineral terhadap peningkatan kadar
hemoglobin pada pekerja wanita di kantor unit penyelenggara pelabuhan
kelas II bajoe kabupaten bone.