DETAIL DOCUMENT
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUA KABUPATEN LUWU TAHUN 2024
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Ramadhani, Fitrah Ayu
Subject
RA Public aspects of medicine 
Datestamp
2024-11-28 01:43:34 
Abstract :
Stunting atau disebut juga dengan kerdil adalah keadaan dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya dikarenakan kekurangan asupan gizi pada saat didalam kandungan dan awal kehidupan. Pada saat dilakukan pengukuran tinggi badan dan dimasukkan kedalam growth chart WHO 2006 TB/U didapatkan interprestasi kurang dari - 2SD standar deviasi (Stunted) dan kurang dari - 3SD (Severely Stunted). Kondisi kerdil ini dapat diketahui setelah usia anak 2 tahun dan sudah melewati 1000 HPK. Stunting termasuk dalam masalah gizi kronik yang sangat serius dan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal mulai dari sosial ekonomi, pendapatan keluarga, dan gizi ibu saat hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional adalah metode penelitian di mana pengukuran atau observasi dilakukan pada satu waktu tertentu tanpa melibatkan intervensi atau pengamatan yang berkelanjutan terhadap subjek penelitian Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Teknik purposive sampling, menggunakan rumus Lemeshow, dengan jumlah populasi sebanyak 103 dengan jumlah sampel 77 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Ibu Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,000 yang menandakan bahwa nilai p<0.05 ASI Ekslusif Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,001 yang menandakan bahwa nilai p<0.05 Dan Riwayat Penyakit Infeksi Tidak Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,674 yang menandakan bahwa nilai p>0.05 Pemberian Imunisasi Tidak Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,1000 yang menandakan bahwa nilai p>0.05. Saran untuk masyarakat dalam Mengatasi faktor-faktor permasalahan stunting ini memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. 
Institution Info

Universitas Muslim Indonesia