Abstract :
Stunting atau disebut juga dengan kerdil adalah keadaan dimana
tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya dikarenakan kekurangan
asupan gizi pada saat didalam kandungan dan awal kehidupan. Pada saat
dilakukan pengukuran tinggi badan dan dimasukkan kedalam growth chart
WHO 2006 TB/U didapatkan interprestasi kurang dari - 2SD standar
deviasi (Stunted) dan kurang dari - 3SD (Severely Stunted). Kondisi kerdil
ini dapat diketahui setelah usia anak 2 tahun dan sudah melewati 1000
HPK. Stunting termasuk dalam masalah gizi kronik yang sangat serius dan
banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal mulai dari sosial
ekonomi, pendapatan keluarga, dan gizi ibu saat hamil.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross-sectional. Pendekatan cross-sectional adalah metode penelitian di
mana pengukuran atau observasi dilakukan pada satu waktu tertentu
tanpa melibatkan intervensi atau pengamatan yang berkelanjutan
terhadap subjek penelitian Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah Teknik purposive sampling, menggunakan rumus Lemeshow,
dengan jumlah populasi sebanyak 103 dengan jumlah sampel 77
responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Ibu Memiliki
Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bua. nilai p-value =0,000 yang menandakan bahwa nilai
p<0.05 ASI Ekslusif Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada
Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,001 yang
menandakan bahwa nilai p<0.05 Dan Riwayat Penyakit Infeksi Tidak
Memiliki Hubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value =0,674 yang menandakan bahwa nilai
p>0.05 Pemberian Imunisasi Tidak Memiliki Hubungan Dengan Kejadian
Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Bua. nilai p-value
=0,1000 yang menandakan bahwa nilai p>0.05. Saran untuk masyarakat dalam Mengatasi faktor-faktor
permasalahan stunting ini memerlukan pendekatan holistik yang
melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan sosial.