Abstract :
ABSTRAK
Berbagai dampak negatif muncul akibat dari fraktur ekstremitas bawah meliputi
aspek psikologis, sosial, dan spiritual. Berbagai efek tersebut muncul selama
periode admisi ke rumah sakit, proses penatalaksaan operasi, setelah
penatalaksanaan bedah hingga fase rehabilitasi.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Metode sampling
yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 18
responden yaitu pasien frakur ekstremitas bawah di Ruang Shofa Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan selama bulan Februari - Maret 2020. Data penelitian
diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Berdasarkan uji normalitas
Kolmogorov Smirnov didapatkan data pengetahuan dan adaptasi memiliki
distribusi normal (p lebih besar dari 0,05). Data memiliki distribusi normal, maka
dapat dilakukan analisis korelasi pearson untuk menguji hubungan pengetahuan
dan adaptasi.
Hasil penelitian menunjukkan adaptasi tidak berhubungan dengan pengetahuan
sakit menurut agama pada pasien fraktur ekstremitas bawah di Ruang Shofa
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Dari hasil pengujian statistik diperoleh
data koefisien korelasi (rp) antara pengetahuan dan adaptasi sebesar 0,453 yang
menandakan ada hubungan linier positif dengan kekuatan hubungan yang sedang,
nilai p sebesar 0,059.
Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan
mempertimbangkan aspek riwayat pendidikan agama diluar pendidikan formal,
menambah jumlah sampel, dan komposisi jenis kelamin sampel lebih seimbang
agar dapat memperbaiki penelitian saat ini.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Sakit Menurut Agama, Adaptasi