PERAN BALE MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG BALE MEDIASI
(Studi Di Bale Mediasi Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Mataram
Author
SRI, AYU RIZKI
Subject
340 Hukum
Datestamp
2024-09-26 10:14:57
Abstract :
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis peran Bale Mediasi dalam penyelsaian sengketa perdata serta untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dalam penyelesaian sengketa perdata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normative-empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Peran Bale Mediasi Nusa Tenggara Barat dalam penyelesaian sengketa perdata sangat membantu dalam meminimalisir penumpukan perdata di lembaga pengadilan yang mengutamakan prinsip musyawarah mufakat. Dalam proses pelaksanaan penyelesaian sengketa di Bale Mediasi tidak dipungut biaya, serta proses penyelesaian sengketa relatif lebih efektif dibandingkan dengan proses penyelesaian sengketa di pengadilan. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanan tugas dan peran Bale Mediasi Nusa Tenggara Barat antara lain yakni faktor internal diantarannya (pihak-pihak yang tidak faham persoalan kasus, adanya pihak yang berpentingan, tim mediasi pada saat menjalankan proses mediasi belum lengkap dan biaya operasional atau anggaran dalam menjalankan proses mediasi yang dilakukan dan dijalankan Bale Mediasi belum mencukupi). Sedangkan faktor eksternal diantarannya (termohon tidak memahami panggilan Bale Mediasi, tekad yang bulat dari para phak, dan jumlah kouta ang diundang dan ditentukan oleh Bale Mediasi pada saat menjalankan proses mediasi melebihi jumlah kouta undangan sehingga ruangan yang digunakan dan anggaran tidak mencukupi dalam melakukan proses mediasi
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis peran Bale Mediasi dalam penyelsaian sengketa perdata serta untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dalam penyelesaian sengketa perdata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normative-empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Peran Bale Mediasi Nusa Tenggara Barat dalam penyelesaian sengketa perdata sangat membantu dalam meminimalisir penumpukan perdata di lembaga pengadilan yang mengutamakan prinsip musyawarah mufakat. Dalam proses pelaksanaan penyelesaian sengketa di Bale Mediasi tidak dipungut biaya, serta proses penyelesaian sengketa relatif lebih efektif dibandingkan dengan proses penyelesaian sengketa di pengadilan. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanan tugas dan peran Bale Mediasi Nusa Tenggara Barat antara lain yakni faktor internal diantarannya (pihak-pihak yang tidak faham persoalan kasus, adanya pihak yang berpentingan, tim mediasi pada saat menjalankan proses mediasi belum lengkap dan biaya operasional atau anggaran dalam menjalankan proses mediasi yang dilakukan dan dijalankan Bale Mediasi belum mencukupi). Sedangkan faktor eksternal diantarannya (termohon tidak memahami panggilan Bale Mediasi, tekad yang bulat dari para phak, dan jumlah kouta ang diundang dan ditentukan oleh Bale Mediasi pada saat menjalankan proses mediasi melebihi jumlah kouta undangan sehingga ruangan yang digunakan dan anggaran tidak mencukupi dalam melakukan proses mediasi
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
