KOLABORASI DINAS KESEHATAN DAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGANANAN STUNTING DI DESA BATU PUTIH KECAMATAN TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Mataram
Author
NADIA, AULIA SAFITRI
Subject
321 Sistem Pemerintahan & Negara
Datestamp
2024-05-08 03:40:27
Abstract :
Stunting adalah masalah gizi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di Indonesia, khususnya di Desa Batu Putih, penanganan stunting merupakan prioritas dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Sasaran 2. Studi ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan kolaborasi antar pihak dalam mengurangi prevalensi stunting. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini mengungkap pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan kelompok diskusi stunting sebagai langkah konkret dalam mengatasi stunting. TPPS dibentuk untuk memfasilitasi koordinasi lintas sektor, sementara kelompok diskusi stunting berfokus pada pendidikan dan penyediaan informasi tentang nutrisi seimbang dan perawatan anak yang tepat. Peraturan seperti Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2022 mendukung penggunaan dana desa untuk program intervensi stunting, termasuk penyediaan makanan dan perlengkapan untuk anak stunting serta pelaksanaan workshop. Studi ini menemukan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, departemen kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, dan masyarakat, bersama dengan adopsi budaya kerja baru yang melibatkan kerja tim, mentorship, pengambilan keputusan konsensus, dan komunikasi terbuka, adalah kunci dalam mengurangi tingkat stunting di Desa Batu Putih. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi stunting di Indonesia.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di Indonesia, khususnya di Desa Batu Putih, penanganan stunting merupakan prioritas dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Sasaran 2. Studi ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan kolaborasi antar pihak dalam mengurangi prevalensi stunting. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini mengungkap pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan kelompok diskusi stunting sebagai langkah konkret dalam mengatasi stunting. TPPS dibentuk untuk memfasilitasi koordinasi lintas sektor, sementara kelompok diskusi stunting berfokus pada pendidikan dan penyediaan informasi tentang nutrisi seimbang dan perawatan anak yang tepat. Peraturan seperti Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2022 mendukung penggunaan dana desa untuk program intervensi stunting, termasuk penyediaan makanan dan perlengkapan untuk anak stunting serta pelaksanaan workshop. Studi ini menemukan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, departemen kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, dan masyarakat, bersama dengan adopsi budaya kerja baru yang melibatkan kerja tim, mentorship, pengambilan keputusan konsensus, dan komunikasi terbuka, adalah kunci dalam mengurangi tingkat stunting di Desa Batu Putih. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi stunting di Indonesia.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
