PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN PENERBANGAN KETIKA TERJADINYA KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG PADA BAGASI PENUMPANG
(Studi PT. Lion Air Group Maskapai Wings Air Di Bandar Udara Bima)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Mataram
Author
NUR, ATHIYATURRAHMAH
Subject
340 Hukum
Datestamp
2024-09-26 10:16:31
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peraturan dan pelaksanaan pertanggungjawaban perusahaan penerbangan terhadap kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang bagasi penumpang. Metode penelitian yang digunakan mencakup hukum normatif dan empiris, dengan menggunakan metode pendekatan yaitu Peraturan Perundang-Undangan dan Pendekatan Kasus. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa PT. Lion Air Group mengikuti ketentuan hukum yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Menurut hasil penelitian ini, perusahaan penerbangan bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan atau kehilangan barang bawaan penumpang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Prinsip tanggung jawab dalam konteks ini yaitu prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga, bahwa tergugat dianggap selalu bersalah kecuali ia bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atau dapat mengajukan alasan-alasan yang dapat membebaskannya dari kesalahan. Prinsip ini menerapkan beban pembuktian terbalik, di mana tergugat harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peraturan dan pelaksanaan pertanggungjawaban perusahaan penerbangan terhadap kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang bagasi penumpang. Metode penelitian yang digunakan mencakup hukum normatif dan empiris, dengan menggunakan metode pendekatan yaitu Peraturan Perundang-Undangan dan Pendekatan Kasus. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa PT. Lion Air Group mengikuti ketentuan hukum yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Menurut hasil penelitian ini, perusahaan penerbangan bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan atau kehilangan barang bawaan penumpang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Prinsip tanggung jawab dalam konteks ini yaitu prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga, bahwa tergugat dianggap selalu bersalah kecuali ia bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atau dapat mengajukan alasan-alasan yang dapat membebaskannya dari kesalahan. Prinsip ini menerapkan beban pembuktian terbalik, di mana tergugat harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
