Abstract :
Kekeringan adalah salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan, berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor. Kekeringan terjadi dikarenakan Indonesia terletak didaerah khatulistiwa. Karena Letak geografisnya yang berada di daerah tropis dan diapit oleh dua benua, membuat Indonesia sangat rentan terhadap perubahan iklim. Bencana kekeringan di Indonesia sering terjadi di wilayah bagian timur, salah satunya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu wilayah yang terdampak di Kabupaten Lombok Utara yaitu di Kecamatan Bayan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai indeks kekeringan, mengetahui keakuratan dari nilai indeks kekeringan dengan data history kekeringan BPBD, mengetahui kolerasi antara nilai indeks kekeringan dengan nilai SOI, dan mengetahui peta sebaran kekeringan.
Untuk mengetahui nilai indeks kekeringan, mengetahui keakuratan dari nilai indeks kekeringan dengan data history kekeringan BPBD, mengetahui kolerasi antara nilai indeks kekeringan dengan nilai SOI, dan mengetahui peta sebaran kekeringan di suatu wilayah terdapat beberapa metode. Dalam studi ini menggunakan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI), Thornthwaite Mather, dan Standarlized Precipitation Index (SPI) ketiga metode tersebut dapat mengidentifikasi adanya potensi kekeringan dengan data lengas tanah, evapotranspirasi potensial, dan curah hujan sebagai indikator utama.
Dari hasil perhitungan kekeringan dengan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) menunjukan bahwa Puncak kekeringan dengan kategori Ektrim kering (paling parah) terjadi pada tahun 2013 bulan September dengan nilai indeks PDSI sebesar -17,69. Metode Thornthwaite Mather indeks kekeringan terbesar sebesar 99,83% pada bulan September tahun 2009 dan durasi terlama 10 bulan pada tahun 2004. Dan metode Standarlized Precipitation Index (SPI) nilai Indeks kekeringan terparah sebesar -4,48 pada bulan Januri tahun 2007. Dari hasil keakuratan kekeringan dengan data BPBD didapat persentase rata-rata PDSI-BPBD sebesar 79,38%, persentase rata-rata Thornthwaite-BPBD sebesar 77,77%, dan persentase rata-rata SPI-BPBD sebesar 54,16%. Hasil korelasi nilai indeks kekeringan dengan nilai SOI menunjukan terdapat kesesuaian antara PDSI_SOI, TM-SOI, dan SPI_SO dari tahun 2004-2023. Dan hasil sebaran pemetaan indeks kekeringan memliki dominan kategori berat berwarna merah.