DETAIL DOCUMENT
ANALISIS TINGKAT KEKRITISAN LAHAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Mataram
Author
BARZIAN, ALI AKTAB
Subject
711 Perencanaan Wilayah Perkotaan dan Pertamanan 
Datestamp
2021-07-21 05:13:47 
Abstract :
Lahan kritis merupakan lahan yang disebabkan karena penurunan terhadap kualitas lahan sebagai media tumbuh tanaman dan media pengatur tata air sehingga mengakibatkan lahan menjadi terdegradasi sebagai akibat dari berbagai jenis pemanfaatan sumber daya lahan yang kurang memperhatikan kelestarian lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan tingkat kekritisan lahan pada pola ruang Kabupaten Lombok Barat serta merumuskan arahan rehabilitasi lahan berdasarkan tingkat kekritisannya dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.9/Menhut-II/2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan, Kegiatan Pendukung Dan Pemberian Insentif Kegiatan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan. Metode analisis yang digunakan dalam menentukan tingkat kekritisan lahan pada penelitian ini yaitu dengan metode overley data spasial berdasarkan parameter dari Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Perhutanan Sosial Nomor: P.4/V-SET/2013 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis yang terdiri dari indikator penutupan lahan, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, produktivitas, dan manajemen. Hasil dari penelitian ini yaitu kalasifikasi tingkat kekritisan lahan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya terdiri dari lahan dengan kalsifikasi kritis, agak kritis, potensial kritis, dan tidak kritis. Pada kawasan lindung tingkat kekritisan lahan dengan klasifikasi keritis yang tergolong arahan rehabilitasi lahan kritis prioritas I memiliki luas 59,55 Ha dengan jumlah kebutuhan pohon sebanyak 95.280 batang. Dan pada tingkat kekritisan lahan dengan klasifikasi agak kritis yang tergolong arahan rehabilitasi lahan kritis prioritas II memiliki luas 4.756,50 Ha dengan jumlah kebutuhan pohon sebanyak 5.232.150 batang. Sedangakan pada kawasan budidaya tingkat kekritisan lahan dengan klasifikasi keritis yeng tergolong arahan rehabilitasi lahan kritis prioritas I memiliki luas 585,01 Ha dengan jumlah kebutuhan pohon sebanyak 936.016 batang. Dan pada tingkat kekritisan lahan dengan klasifikasi agak kritis yang tergolong arahan rehabilitasi lahan kritis prioritas II memiliki luas 2.287,25 Ha dengan jumlah kebutuhan pohon sebanyak 2.515.975 batang. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Mataram