Gambaran Kadar Kreatinin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Kota Palangka Raya Periode Januari 2022 – April 2022
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Author
Mawarni, Iffah
Subject
610 Medicine and Health
Datestamp
2023-10-11 04:52:49
Abstract :
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Hubungan diabetes melitus dengan kreatinin merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronik. Sekitar 44% penyakit ginjal kronik diakibatkan oleh diabetes melitus, dimana pembagian presentasenya adalah 7% diakibatkan diabetes melitus tipe 1 dan 37% diakibatkan oleh diabetes melitus tipe 2. Pada pasien DM, berbagai gangguan pada ginjal dapat terjadi, seperti terjadinya batu saluran kemih, infeksi saluran kemih, pielonefritis akut maupun kronik, dan juga berbagai bentuk glomerulonefritis, yang selalu disebut sebagai penyakit ginjal non diabetic pada pasien diabetes. Tujuan pengambilan data rekam medik ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus Tipe II yang melakukan rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kota Palangkaraya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan Gambaran Kadar Kreatinin pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dengan jumlah 100 orang pasien rawat inap dan rawat jalan di RSUD Kota Palangkaraya. Hasil menunjukkan bahwa kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II normal 58% dan meningkat sebanyak 42%. Kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II berdasarkan jenis kelamin laki-laki yang normal sebanyak 21% dan yang meningkat sebanyak 21%, perempuan dengan Normal sebanyak 37% dan yang meningkat sebanyak 21%. Kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II berdasarkan rentang usia ? 45 tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 9% dan meningkat sebesar 6%, rentang usia 45 - 55 tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 17% dan meningkat sebesar 15%, rentang usia ? 55tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 32% dan meningkat sebesar 21%.
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Hubungan diabetes melitus dengan kreatinin merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronik. Sekitar 44% penyakit ginjal kronik diakibatkan oleh diabetes melitus, dimana pembagian presentasenya adalah 7% diakibatkan diabetes melitus tipe 1 dan 37% diakibatkan oleh diabetes melitus tipe 2. Pada pasien DM, berbagai gangguan pada ginjal dapat terjadi, seperti terjadinya batu saluran kemih, infeksi saluran kemih, pielonefritis akut maupun kronik, dan juga berbagai bentuk glomerulonefritis, yang selalu disebut sebagai penyakit ginjal non diabetic pada pasien diabetes. Tujuan pengambilan data rekam medik ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus Tipe II yang melakukan rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kota Palangkaraya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan Gambaran Kadar Kreatinin pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dengan jumlah 100 orang pasien rawat inap dan rawat jalan di RSUD Kota Palangkaraya. Hasil menunjukkan bahwa kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II normal 58% dan meningkat sebanyak 42%. Kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II berdasarkan jenis kelamin laki-laki yang normal sebanyak 21% dan yang meningkat sebanyak 21%, perempuan dengan Normal sebanyak 37% dan yang meningkat sebanyak 21%. Kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus tipe II berdasarkan rentang usia ? 45 tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 9% dan meningkat sebesar 6%, rentang usia 45 - 55 tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 17% dan meningkat sebesar 15%, rentang usia ? 55tahun didapatkan kadar kreatinin normal sebesar 32% dan meningkat sebesar 21%.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
