Abstract :
Warehouse merupakan divisi yang bertugas dalam mengontrol manajemen
persediaan yang dibeli oleh perusahaan. Persediaan material pendukung seperti
spare part merupakan faktor yang cukup penting dalam menunjang kelancaran
produksi pada sebuah perusahaan manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui prosedur manajemen persediaan dan metode yang diterapkan
dalam mengelola persediaan yang perseroan miliki. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, diketahui bahwa terdapat masalah yang cukup serius mengenai
persediaan yang over value, saat penelitian berlangsung jumlah persediaan yang
perusahaan miliki sebesar $.1.230.326 sedangkan standar maksimum persediaan
yang dapat disimpan oleh perusahaan (di tetapkan oleh departemen accounting dan
finance) sebesar 12 kali dari rata-rata penggunaan persediaan maksimum yaitu
sebesar $. 640.113. Untuk mengatasi masalah yang perseroan alami di
implementasikan metode Analisis ABC yang berfungsi untuk mengklasifikasi
persediaan pada kelas-kelas tertentu yang didasari oleh beban persediaan yang
dimiliki dan aktivitas pengeluaran persediaan dalam satu periode. Setelah
persediaan di klasifikasi, persediaan setiap kelas di optimalkan menggunakan
metode Min-Max yang didasari perhitungan pengeluaran maksimum perkuartal
atau pertiga bulan. Setelah metode Min-Max terimplementasikan, beban persediaan
yang sebelumnya sebesar $.1.230.326 menurun menjadi $. 548.230 atau menurun
hingga 55,4% dari total persediaan awal yang perusahaan miliki.