Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab defect pada
produk dan mengurangi defect pada proses curing, Permasalahan yang terjadi
adalah jumlah cacat pada produksi ban pada proses cure melebihi dari standar yang
ditetapkan perusahaan sebesar 0,05%. serta mengidentifikasi aktivitas yang
memiliki tingkat resiko tertinggi penyebab terjadinya cacat untuk dilakukan
prioritas penanganan. Langkah langkah yang digunakan dalam penelitian yaitu
DMAIC dan improvment dengan QCC. Pada proses curing ditemukan 19 jenis
defect yang terjadi, Miss Cure merupakan penyebab defect tertinggi yaitu sekitar
20,4 % yang disebabkan oleh 4 faktor yaitu manusia, mesin, metode dan material.
Kemudian di dapat nilai sigma yakni 4,46. Usulan perbaikan yaitu membuat atau
memodifikasi sensor proximity segment penyebab mold no close, melakukan
pengecekan berkala serta melakukan kegiatan preventive maintenance.