Abstract :
Ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap makanan ringan masih terus tumbuh,
hal ini didukung dengan kinerja industri makanan dan minuman yang cukup
signifikan. Karena kondisi tersebut PT.XYZ juga harus menerapkan penyimpanan
yang optimal untuk menunjang proses produksi. Adapun proses penyimpanan
produk yang sudah di produksi ditetapkan sebelumnya mengenai lokasi
penyimpanannya berdasarkan blok yang ada tanpa aturan tertentu dan adanya lokasi
yang digunakan pada area penyimpanan gudang bukan pada tempatnya yaitu area
pelabelan Secondary Packaging dan area yang kosong yang belum tetap
penggunaannya. Class Based Storage merupakan metode penyimpanan barang
dengan membagi item-item ke dalam kelas-kelas berdasarkan kesamaan kriteria
tertentu seperti jenis material, tipe movement, dan lainnya. Pembagian tersebut
didasarkan pada waktu siklus perputaran yang cukup cepat maka ditempatkan di
lokasi yang cukup dekat sehingga waktu pengambilan barang menjadi lebih cepat.
Dimana produk yang pengirimannya paling banyak diletakan di lokasi paling dekat
pintu keluar dengan produk tertinggi yaitu IHP.BBQ 23gr dan produk terendahnya
adalah CTT.MAXX 68gr. Dimana hasil pengelompokan barang dengan kapasitas
pengiriman barang yang tinggi diletakan pada lokasi terdekat dengan pintu barang
masuk dan barang yang akan keluar yaitu Qtela IHP 1 rasa BBQ 23gr pada lokasi
C1 dan C5.Ususlan perbaikan Layout gudang dari pemindahan lokasi Secondary
Packaging dari 366 palet menjadi 424 palet dengan penignkatan kapasitas gudang
sebesar 15,8%