Abstract :
Industri kosmetik merupakan salah satu sektor yang terus berkembang di Indonesia.
Permintaan konsumen akan produk kosmetik yang berkualitas tinggi dan aman
digunakan semakin meningkat. Dalam proses produksi Industri Kosmetika
Tangerang sendiri mengalami permasalahan tentang kualitas produk yang dimana
sering terjadinya defect pada hasil produksi atau bulk. Dari data week 36 sampai
dengan week 52 terjadi sebanyak 640,5ton bulk atau sebesar 6,7% defect yang
didapat dari total 9483,8ton yang dihasilkan perusahaan dengan target perusahaan
pada masalah kualitas yakni 4% per pekan. Dalam keadaan seperti ini maka
perlunya metode seven tools untuk didapatkan alur proses, jenis defect, akar
masalah, usulan perbaikan dan perbandingan sebelum dan sesudah implementasi.
Setelah dilakukan langkah perbaikan maka didapat hasil bahwa telah terjadi
penurunan defect pada week 1 sampai dengan week 18 dari total produksi 9749,9ton
yaitu sebesar 2,5% atau 249,9ton.