Abstract :
Proses produksi pada industri manufaktur masih menggunakan sumber daya
manusia dalam berkerja, terdapat kondisi manual handling yang dapat
menimbulkan kelelahan pada pekerja. Kelelahan seorang pekerja dapat
mempengaruhi sikap pekerja, dimana pekerja bergerak secara tidak ergonomis,
seperti berkerja dengan posisi postur tubuh yang salah. Pada proses produksi di CV.
Sahabat Teknik operator mengalami sikap kerja seperti berdiri terlalu lama,
jongkok, membungkuk dan melakukan gerakan yang berulang-ulang sehingga
mengakibatkan kelelahan, ketidaknyamanan dan nyeri pada anggota tubuh dan
memerlukan perbaikan terhadap postur kerja untuk mengurangi resiko
musculoskeletal disorders (MSDs) dengan menggunakan analisa ergonomi yaitu
metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan kuesioner Nordic Body Map.
Metode RULA digunakan untuk menilai keluhan anggota tubuh bagian atas. Hasil
penilaian RULA terhadap operator CV. Sahabat Teknik menunjukan tingkat resiko
yang tinggi, penilaian terhadap operator mesin grinda, operator mesin bubut,
operator mesin milling, operator pengelasan dan operator kelistrikan menunjukan
action level 3, dan penilaian pada operator pengecatan dan operator kelistrikan
menunjukan action level 4. Usulan perbaiakan dilakukan dengan mengubah postur
tubuh operator ketika berkerja, operator mesin gerinda, operator mesin milling,
operator pengelasan, dan operator perakitan memperoleh tingakt action level 2 dan
usulan postur tubuh operator mesin bubut, operator pengecatan dan operator
kelistrikan memperoleh tingkat action level 1.