Abstract :
Dalam konteks modernisasi dan meningkatnya kekerasan terhadap anak di Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh Pusdatin KPAI pada Oktober 2023 sebanyak 1.478 kasus, penting untuk meneliti pendekatan pendidikan karakter yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Konsep Pendidikan Karakter Imam Al- Ghazali dalam (Kitab Ihya Ulumuddin) dan Kurikulum Merdeka Belajar, khususnya Program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), merupakan dua pendekatan yang relevan dalam pengembangan karakter anak
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis studi kepustakaan (library research). Penelitian ini mengkaji teori-teori yang ada dalam literatur terkait konsep Pendidikan Karakter Imam Al-Ghazali dan relevansinya dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi antara konsep Pendidikan Karakter Imam Al-Ghazali dan Kurikulum Merdeka Belajar, serta untuk mengevaluasi bagaimana kedua konsep ini dapat berkontribusi pada perbaikan pendidikan karakter di era modern.
Analisis menunjukkan bahwa terdapat keselarasan yang signifikan antara konsep Pendidikan Karakter Imam Al-Ghazali dan Program P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Tiga konsep utama Al-Ghazali, yaitu (1) adab menjalin hubungan dengan orang lain, (2) adab hidup dan akhlak kenabian dan (3) adab karakter guru dan murid, memiliki kesamaan dengan enam komponen Program P5 yang mencakup (1) beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia,
(2) berkebhinekaan global, (3) bernalar kritis, (4) gotong royong, (5) mandiri, dan
(6) kreatif.
.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Imam Al-Ghazali, Kurikulum Merdeka Belajar