Abstract :
Pendahuluan
Diabetes melitus adalah gangguan sistem metabolik pada tubuh, di mana
terjadi ketidak seimbangan kebutuhan asupan insulin. Indonesia menduduki
peringkat ke tujuh untuk penderita diabetes melitus terbanyak di dunia dengan
jumlah 10,3 juta penderita. Pasien diabetes melitus mengalami defisiensi sekresi
insulin yang menyebabkan glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen. Pada
kondisi ini glukosa darah meningkat dan terjadi hiperglikemi yang mengakibatkan
terjadinya komplikasi mikrovaskuler di ginjal. Mikrovaskuler tersebut mengenai
pembuluh darah dalam ginjal sehingga mengalami kematian, yang disebut
nefropati diabetik. Ginjal tidak dapat menahan kelebihan glukosa, sehingga tidak
dapat menyaring dan mengalami penyerapan glukosa dalam darah dengan jumlah
banyak. Penyerapan glukosa darah dapat diukur dengan nilai GFR (Glomeruler
Filtration Rate). Perhitungan nilai GFR adalah salah satu indikator untuk melihat
fungsi ginjal. Maka apabila nilai GFR mengalami penurunan maka kadar ureum
dan kreatinin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus terhadap
kadar kreatinin dan ureum darah sebagai indikator untuk mengetahui kerusakan
ginjal
Metode :
Observasional, 67 sampel pasien diabetes melitus yang melakukan pemeriksaan
kadar ureum dan kreatinin dengan cara bersamaan di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.R Sosodoro Djatikoesomo Kabupaten Bojonegoro. Penelitian mneggunakan
uji normalitas dan menggunakan uji korelasi dengan program SPSS for windows.
Hasil :
Hasil analisis uji korelasi pearson antara glukosa darah sewaktu dengan ureum
dan kreatinin terhadap 67 sampel diperoleh korelasi glukosa darah sewaktu
dengan ureum nilai korelasi lemah (r = 0,359; p < 0,05) dan hubungan glukosa
darah sewaktu dengan kreatinin nilai korelasi lemah ( r = 0,254 ; p < 0,05). Pada
uji normalitas glukosa darah sewaktu, ureum, dan kreatinin terdistribusi dengan
normal.
Kesimpulan :
Terdapat hubungan lemah antara glukosa darah sewaktu dengan ureum dan
kreatinin pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R
Sosodoro Djatikoesomo Kabupaten Bojonegoro.