DETAIL DOCUMENT
STUDI HUBUNGAN KADAR SENYAWA AKTIF 2,4-DIKLOROBENZOIL-N-AMOKSISILIN YANG DITETAPKAN SECARA KOLORIMETRI DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus ATTCC 25923
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Paundra, Ketut Gde Udrayana, NIM. 050312694
Subject
QR75-99.5 Bacteria 
Datestamp
2016-08-02 03:24:16 
Abstract :
Telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan antara kadar senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin yang ditetapkan secara kolorimetri dengan aktivitas antibakteri yang dinyatakan dengan diameter daerah hambatan terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Untuk mendapatkan larutan uji dengan kadar senyawa aktif yang bervariasi digunakan larutan senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin dalam pelarut campur metanol : air = 7 : 3 pada suhu kamar (30 °C), pemanasan pada suhu 40 °C, 50 °C, 60 °C, 70 °C selama 1 jam. Penetapan kadar senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin secara kolorimetri berdasarkan atas reaksi antara senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin dengan pereaksi hidroksilamin HCl yang kemudian membentuk senyawa kompleks 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin hidroksamat. Senyawa 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin hidroksamat dengan penambahan ion ferri akan membentuk kompleks berwarna kuning. Serapan warna ini kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Replikasi dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk penentuan aktivitas antibakteri senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dilakukan dengan metode difusi silinder, sehingga akan didapatkan diameter daerah hambatan yang menunjukkan aktivitas antibakterinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan suhu, maka kadar senyawa aktif yang ditetapkan secara kolorimetri akan memberikan aktivitas antibakteri yang menurun karena dengan peningkatan suhu pemanasan, akan menyebabkan cincin β-laktam yang terurai dari senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin semakin banyak, sehingga dengan banyaknya cincin β -laktam yang terurai menyebabkan aktivitas antibakterinya juga menurun. Hasil penelitian penetapan kadar menunjukkan ada hubungan linier yang bermakna antara kadar senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin secara kolorimetri dengan uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan dengan persamaan garis regresi y = 2,815 x 10-3 x + 7,153 (n = 5; db = 3; α = 0,05; r = 0,974). Kelinieran persamaan garis regresi dievaluasi dengan menggunakan uji anova, diperoleh F hitung = 54,891 (n = 5; α = 0,05; harga F tabel = 10,128). Harga F hitung lebih besar dari harga F tabel, berarti ada korelasi linier antara variabel x dan y. Metode penetapan kadar senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin secara kolorimetri (metode kimia) dapat menggambarkan kadar senyawa aktif 2,4-diklorobenzoil-N-amoksisilin yang sesuai dengan aktivitas antibakteri (metode mikrobiologi). 
Institution Info

Universitas Airlangga