DETAIL DOCUMENT
Uji Aktivitas Antimikrobial Pada Madu Randu Terhadap Bakteri Staphylococcus Sp. Dengan Metode Well Diffusion (Difusi Sumuran)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Rizky Ratna Fadhilla
Subject
QR1-502 Microbiology 
Datestamp
2020-10-12 04:57:09 
Abstract :
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun hewani, salah satu kekayaan alam yang banyak dimanfaatkan penduduk Indonesia sebagai obat tradisional adalah madu. Pada beberapa kasus, madu telah digunakan untuk mengobati infeksi karena kandungan antibakteri yang terdapat di dalam madu seperti adanya inhibin yang berperan sebagai antimikroba dan juga beberapa faktor seperti sifat osmotik madu. Tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas madu randu terhadap pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococus sp. dengan menggunakan metode well diffusion (Difusi sumuran). Metode yang dipakai di penelitian ini adalah memakai metode difusi sumuran, dengan konsentrasi madu randu yang digunakan adalah 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Membuat suspensi bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang sesuai dengan standar 0,5 Macfarland. Media yang digunakan yaitu Mueller-Hinton Agar. Diameter zona hambat akan terbentuk disekitar sumuran setelah inkubasi selama 18-24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat yang dihasilkan untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus terbentuk mulai konsentrasi 80%, dan untuk bakteri Staphylococcus epidermidis terbentuk pada konsentrasi madu 40% Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari konsentrasi madu randu terhadap diameter zona hambat Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dengan signifikansi > 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah madu randu mempunyai sifat antimikrobial yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 80% (2.67mm ± 4.62) dan 100% (13mm ± 1.73) pada bakteri Staphylococus aureus, sedangkan pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dapat dihambat pada konsentrasi 40% (0.67mm ± 1.15), 60% (7.67mm ± 7.50), dan 100% (22.67mm ± 3.05). 
Institution Info

Universitas Airlangga