Institusion
Universitas Airlangga
Author
Safitri, Emma Yuly, NIM. 050312745
Subject
RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Datestamp
2017-07-09 21:26:52
Abstract :
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) merupakan salah satu tanaman tanaman obat dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional dengan multikhasiat. Dalam pengembangannya herba sambiloto dibuat dalam bentuk ekstrak untuk dimanfaatkan sebagai obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Usaha tersebut memerlukan suatu proses standarisasi dari bahan baku sampai produk jadi yang diperoleh. Sebagai langkah awal standarisasi, maka dilakukan penetapan parameter standar simplisia dan ekstrak yang akan digunakan dalam pembuatan produk fitofarmaka yang berasal dari Dlanggu Mojokerto. Parameter yang ditetapkan meliputi parameter-parameter spesifik dan nonspesifik dari simplisia dan ekstrak.
Pada mulanya herba sambiloto segar yang baru dipanen, dicuci, dirajang dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian diserbuk. Pada tahap ini dilakukan penentapan parameter standar spesifik dan nonspesifik simplisia. Serbuk yang diperoleh kemudian diekstraksi dengan etanol 96 % dan dipekatkan dengan rotavapor hingga diperoleh ekstrak yang lebih pekat. Ekstrak yang telah dipekatkan dikeringkan dengan Cab-O-Sil dan Avicel (1:1) sebanyak 5 %. Ekstrak kering yang diperoleh ditetapkan parameter standar spesifik dan nonspesifiknya.
Dari uji makroskopis simplisia diperoleh bahwa daun sambiloto berbentuk lanset dengan duduk daun bersilang berhadapan, panjang 3-15 cm dan lebar 1,54 cm. Batang berbentuk segiempat dengan percabangan yang letaknya berlawanan. Bunga kecil berbibir tabung dan berwarna putih. Buah berbentuk jorong dengan ujung tajam dan bagian tengahnya beralur. Biji kecil yang tidak beraturan bentuknya. Dari uji mikroskopis diperoleh bahwa sambiloto memiliki stomata tipe bidiasitik pada epidermis bawah, terdapat banyak sisik kelenjar dan sistolit yang berbentuk jorong.
Nilai parameter non spesifik simplisia herba sambiloto antara lain kadar abu total (11,17±0,286)%, kadar abu larut air (4,52±0,139)%, kadar abu tidak larut asam (0,80±0,087)%, kadar air (8,78±0,191)%, dan susut pengeringan sebesar (8,47±0,166)%. Nilai parameter spesifik simplisia herba sambiloto antara lain kadar sari larut air (18,31±0,214)%, kadar sari larut etanol (12,47±0,116)%, dan kadar andrografolida dalam simplisia sambiloto uji sebesar (2,61±0,224)%.
Nilai parameter non spesifik ekstrak etanol herba sambiloto antara lain nilai susut pengeringan ekstrak sebesar (4,61±0,717)%, kadar cemaran logam berat Cu (1,47±0,049) mg/Kg dan Hg 0,002 mg/Kg, tapi negatif terhadap Pb, As, dan Cd. Bebas mikroba patogen, tapi positif (+) mengandung residu pestisida Aldrin dengan uji kualitatif menggunakan metode KLT. Nilai parameter spesifik ekstrak etanol herba sambiloto yaitu kadar andrografolida dalam ekstrak sebesar (14,91±0,514)%.