Institusion
Universitas Airlangga
Author
Setyawati, Hening, NIM. 050312711
Subject
QD71-142 Analytical chemistry
Datestamp
2017-06-05 20:01:30
Abstract :
Di Indonesia banyak sekali tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, tetapi hanya beberapa saja yang diteliti secara ilmiah. Pandanus conoideus Lamk adalah salah satu tanaman yang digunakan secara empiris untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya adalah untuk mengatasi penyakit infeksi oleh mikroba.
Penelitian ini menggunakan ekstrak n-heksana buah Pandanus conoideus Lamk untuk mengetahui aktivitasnya sebagai antimikroba dan juga penetapan Kadar Hambat Minimum terhadap ekstrak uji yang aktif terhadap mikroba.
Mikroba uji yang digunakan untuk penelitian ini adalah Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang mewakili bakteri Gram positif, Escherichia coli ATCC 25922 yang mewakili bakteri Gram negatif dan Candida albicans yang mewakili jamur.
Buah Pandanus conoideus Lamk dimaserasi menggunakan n-heksana untuk mendapatkan senyawa terpenoid dan asam lemak esensial yang diduga memberikan kontribusi sebagai antimikroba.
Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antimikroba ekstrak buah Pandanus conoideus Lamk adalah metode dilusi agar ditunjukkan dengan ada atau tidaknya koloni mikroba yang tumbuh. Metode ini paling baik untuk ekstrak yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air, karena ekstrak uji dapat kontak langsung dengan mikroba uji. Untuk ekstrak uji yang sukar larut dalam air ditingkatkan kelarutannya dengan menggunakan tween 80, sehingga ekstrak uji masih dapat kontak dengan mikroba uji.
Sebagai antibiotika pembanding digunakan tetrasiklin HCl untuk kontrol positif bakteri dan Nistatin untuk kontrol positif jamur.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa fraksi 1, 2 dan 5 dari ekstrak n-heksana buah Pandanus conoideus Lamk tidak mempunyai aktivitas terhadap Staphylococcus -aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli 25922 pada konsentrasi 125 ug/mL, 250 ug/mL, 500 ug/mL, 1000 ug/mL.
Hal ini dapat dilihat dengan tumbuhnya mikroba uji tersebut pada konsentrasi di atas. Sedangkan terhadap Candida albicans, fraksi 5 dari ekstrak n-heksana buah Pandanus conoideus Lamk mempunyai Konsentrasi Hambat Minimum sebesar (1017,00 + 10,50) µg/mL. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya pertumbuhan mikroba pada konsentrasi tersebut. Sehingga fraksi 5 dari ekstrak n-heksana buah Pandanus conoideus Lamk dapat dikembangkan sebagai antijamur terhadap Candida albicans. Sebab suatu ekstrak yang menunjukkan aktivitas antimikroba pada konsentrasi 1000 gg/mL dapat dikategorikan potensial untuk dikembangkan sebagai obat antimikroba (Hoffman, 1993).