Institusion
Universitas Airlangga
Author
KIKI SURYANDHINI, 040510425
Subject
HD9980.5 Service industries
Datestamp
2016-07-12 03:16:15
Abstract :
Suatu entitas bisnis pastinya melakukan aktivitas operasional yang
berhubungan dengan fungsi bisnis yang dijalankannya yang mana di dalam fungsi
bisnis tersebut terdapat serangkaian proses bisnis. Tak terkecuali dengan AUTO
2000, salah satu main dealer untuk penjualan mobil yang mengusung merek Toyota
di Indonesia. AUTO 2000 tidak hanya melakukan fungsi penjualan dan pemasaran
untuk produk mobil saja, tetapi juga menyediakan penjualan jasa bengkel
(Service/After Sales). Untuk menjalankan fungsi penjualan ini, AUTO 2000
membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan yang sesuai dengan aktivitas bisnis
perusahaan sehingga sistem informasi tersebut berhasil diterapkan dan secara tidak
langsung dapat memberikan kontribusi positif bagi AUTO 2000 baik dari segi kinerja
maupun kepuasan pelanggan dimana pelanggan merupakan aset penting bagi
perusahaan. Keberhasilan sebuah sistem informasi merupakan tolok ukur yang sangat
penting untuk melihat sejauh mana penerapan sistem informasi tersebut dapat
memberi manfaat pada suatu organisasi. Penerapannya pun harus sesuai dengan
harapan organisasi yang menerapkannya. Keberhasilan sistem informasi itu sendiri
dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu sebagai alat ukurnya.
Di dalam penelitian ini, peneliti mengukur keberhasilan sistem informasi ini
berdasarkan kriteria-kriteria yang dikemukakan oleh Zwass dan Weber.
Subyek penelitian ini menitikberatkan pada fungsi penjualan jasa bengkel
(service) yang diterapkan oleh AUTO 2000. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian
yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi seberapa
besar tingkat keberhasilan sistem informasi penjualan yang tengah dijalankan saat ini
oleh AUTO 2000.
Peneliti juga menggunakan tingkat keberhasilan penjualan jasa bengkel yang
diterapkan oleh AUTO 2000 sebagai obyek penelitian. Obyek penelitian ini
dievaluasi sesuai dengan kriteria pengukuran yang dipakai oleh peneliti berdasarkan
pendapat Zwass dan Weber.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
informasi penjualan jasa bengkel yang diadopsi oleh AUTO 2000 cukup memadai
atau dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai keseluruhan yang
didapat dari hasil pengukuran yang didasarkan pada kriteria-kriteria yang
dikemukakan oleh Zwass dan Weber yaitu mendapat nilai 5, yang artinya lebih dari
60% total kriteria pengukuran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
penjualan yang diadopsi oleh AUTO 2000 berhasil diterapkan sesuai dengan harapan
dan tujuan awal sistem tersebut diadopsi. Saran yang dapat diberikan terhadap hasil
penelitian ini yang didasarkan pada keberhasilan sistem informasi itu sendiri adalah
tetap mempertahankan kualitas sistem dan selalu melakukan pengembangan dan
menggali potensi yang masih ada di dalam sistem itu sendiri (SAP), agar sesuai
dengan harapan pengguna dan lebih memberikan kontribusi terhadap perusahaan.