Abstract :
Latar belakang : Remaja merupakan masa tansisi perkembangan fisik, kognitif,
dan emosi manusia. Pada masa ini remaja mulai membentk pemikiran dan
eksperimen seksual, sehingga remaja berisiko terpapar Infeksi Menular Seksual
(IMS). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku berpacaran remaja, salah
satunya adalah pengetahuan tentang IMS. Pengetahuan merupakan dasar dalam
melakukan penilaian terhadap suatu objek sehingga dapat mempengaruhi perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan remaja
tentang IMS dengan perilaku berpacaran remaja. Metode : Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross
sectional. Jumlah sampel sebanyak 124 remaja uang sesuai dengan kriteria inklusi.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang infeksi menular
seksual, sedangkan variable dependen adalah perilaku berpacaran. Data yang
erkumpul diuji dengan uji statistic Fisher Exact Test pada tingkat kemaknaan
?=0,05 untuk mengetahui tingkat signifikan. Hasil : Hasil penelitian didapatkan
bahwa hampir seluruh responden yaitu 98 orang (79%) memiliki pengetahuan baik.
Variabel perilaku berpacaran remaja didapatkan remaja yang memiliki perilaku
berpacaran tidak berisiko IMS sebanyak 115 orang (92,7%) dan 9 orang (7,3%)
memiliki perilaku berpacaran berisiko IMS. 7 orang (7,1%) dengan pengetahuan
tentang IMS pada kategori baik memiliki perilaku berpacaran yang berisiko.
Setelah dilakukan uji Fisher Exact Test diperoleh nilai p = 1,00 (p>0,05) yang
berarti bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang IMS
dengan perilaku berpacaran remaja. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan
pengetahuan tentang IMS dengan perilaku berpacaran remaja di SMA Surabaya