DETAIL DOCUMENT
PENETAPAN PARAMETER STANDAR SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL 96 % RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Handayani, Dyah, NIM. 050312737
Subject
RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine 
Datestamp
2017-06-05 22:18:49 
Abstract :
Kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia, banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kunyit mengandung 3-5% pigmen kuning yang tidak menguap dengan pemanasan yaitu kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, monodesmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Telah banyak dilakukan penelitian mengenai khasiat/efek dari kurkumin diantaranya adalah efeknya sebagai anti-diabetes, anti-inflamasi dan anti kanker. Dalam pengembangannya kunyit dibuat dalam bentuk ekstrak untuk dimanfaatkan sebagai obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Fitofarmaka sebagai produk kefarmasian harus memenuhi semua persyaratan sediaan obat modem, salah satunya adalah bahan baku dan produk jadi yang terstandar. Dalam usaha untuk memenuhi persyaratn tersebut dilakukan proses standarisasi dari bahan baku sampai produk jadi yang diperoleh. Sebagai langkah awal standarisasi, maka dilakukan penetapan parameter standar simplisia dan ekstrak yang akan digunakan dalam pembuatan produk fitofarmaka. Parameter yang ditetepkan meliputi parameter-parameter spesifik dan nonspesifik dari simplisia dan ekstrak. Awalnya rimpang kunyit yang telah dipanen, dicuci, dirajang dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian diserbuk. Pada tahap ini dilakukan penentapan parameter standar spesifik dan nonspesifik simplisia. Serbuk yang diperoleh kemudian diekstraksi dengan etanol 96 % dan dipekatkan dengan rotavapor sampai diperoleh ekstrak yang lebih pekat. Ekstrak yang telah dipekatkan dikeringkan dengan Cab-O-Sil dan Avicel (1:1) sebanyak 5 %. Ekstrak kering yang diperoleh ditetapkan parameter standar spesifik dan nonspesifiknya. Nilai parameter non spesifik simplisia rimpang kunyit antara lain kadar abu total (11,31 ± 0,08)%, kadar abu larut air (6,89 ± 0,20)%, kadar abu tidak larut asam (1,47 ± 0,16)%, kadar air (10,21± 0,20)%, kadar minyak atsiri (3,93 ± 0,23)% dan susut pengeringan sebesar (16,16 ± 0,28)%. Nilai parameter spesifik simplisia kunyit antara lain kadar sari larut air (20,71± 0,51)%, kadar sari larut etanol (13,49 ± 0.11)%, dan kadar kurkuminoid dalam simplisia sebesar (5,79 ± 0,51)%. Kadar kurkuminoid ditetapkan dengan metode KLT-Densitometri pada panjang gelombang maksimum 430 nm yang telah divalidasi sebelumnya. Nilai parameter non spesifik ekstrak etanol rimpang kunyit antara lain nilai susut pengeringan ekstrak sebesar (13,67 ± 0,50)%, kadar cemaran logam berat Cu (1,479 ± 0.034) ppm, Zn (1,0335 ± 0,0410) ppm, Pb (0,4499 ± 0,2158) ppm dan , tapi negatif terhadap Hg, As, dan Cd. Bebas mikroba patogen, tapi positif (+) mengandung residu pestisida DDT dengan uji kualitatif menggunakan metode KLT. Nilai parameter spesifik ekstrak etanol rimpang kunyit yaitu kadar kurkuminoid dalam ekstrak sebesar (23,77 ± 1,15)%. 
Institution Info

Universitas Airlangga