DETAIL DOCUMENT
Prevalensi Koinfeksi Tuberkulosis Paru Pada Pasien HIV/AIDS Yang Terdapat Di RSUD Ibnu Sina Gresik Periode 2018-2019
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Fatimatuzzuhro
Subject
RC306-320.5 Tuberculosis 
Datestamp
2022-06-07 05:03:06 
Abstract :
HIV merupakan masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Terdapat 36,9 juta orang hidup dengan HIV yang terhitung sejak 2017. Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) merupakan tahap akhir gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV sehingga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) mulai menampakkan gejala-gejala akibat infeksi oportunistik hingga mengalami kematian.Infeksi HIV merupakan faktor predisposisi terpenting dalam berkembangnya TB.Sepertiga dari penderita yang terinfeksi HIV di dunia memiliki koinfeksi dengan TB Paru yang menyebabkan kematian terbanyak pada penderita HIV.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi tuberkulosis paru pada pasien HIV/AIDS dan untuk mengetahui faktor resiko terjadinya koinfeksi tuberkulosis pada pasien HIV/AIDS yang terdapat di RSUD Ibnu Sina Gresik periode 2018-2019.Penelitian ini menggunakan metode Observational Analytical Cross Sectional. Data berupa pasien yang terinfeksi tuberkulosis paru dengan riwayat HIV/AIDS dengan hasil Tes Cepat Molekular positif dan dengan kadar CD4 pada Januari 2018 ? Desember 2019. Didapatkan data sebanyak 47 pasien HIV positif, dimana 7 diantaranya pasien koinfeksi TB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi HIV/AIDS positif dengan tuberkulosis sebesar 14,9% dengan kelompok mayoritas laki-laki (71,4%), mayoritas kelompok umur 15-35 tahun (57,1%), dan mayoritas memiliki kadar CD4 <100 sel/?L. Faktor resiko terjadinya koinfeksi TB pada pasien HIV-TB adalah jenis kelamin dimana laki-laki lebih banyak daripada perempuan dikarenakan bahwa adanya keterkaitan dengan sosioekonomi, perilaku dan faktor genetik, umur dimana umur 15-35 tahun lebih banyak dikarenakan pada usia produktif banyak melakukan perilaku resiko seks bebas, dan kadar CD4 dimana kadar CD4 <100 sel/?L lebih banyak dikarenakan kadar CD4 tersebut tidak normal yang akan mengakibatkan mudahnya infeksi oportunistik masuk kedalam tubuh seseorang seperti TB. Baik pasien HIV maupun pasien TB diharapkan untuk lebih memanajemen diri agar terhindar dari komplikasi. 
Institution Info

Universitas Airlangga