DETAIL DOCUMENT
Penanganan Penderita Kolesterol Dengan Terapi Akupunktur Titik Fenglong (St 40), Sanyinjiao (Sp 6), Taixi (Ki 3), Fuliu (Ki 7) Serta Kombinasi Terapi Herbal Rosela (Hibiscus Sabdarifa Linn)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Isna Rizki Mauliddya
Subject
R Medicine 
Datestamp
2020-11-06 04:34:54 
Abstract :
Hiperkolesterolemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan profil lipid apa pun atau semua lipoprotein dalam darah dimana kadar kolesterol total melebihi 200 mg/dl atau diatas ambang normal. Beberapa factor yang menyebabkan kenaikan kadar kolesterol dalam tubuh yaitu factor genetik, factor kebiasaan diet lemak jenuh (saturated fat), kegemukan, usia dan jenis kelamin, merokok dan kurang olah raga. Berdasarkan teori TCM (Tradisional Chinese Medicine), Penyebab penyakit ini berkaitan dengan diet yang tidak tepat, PPD (penyebab penyakit dari dalam) yaitu rasa khawatir yang berlebih serta adanya PPL (penyebab penyakit dari luar) pathogen dingin. Hal ini menyebabkan stagnasi Qi dan terjadinya defisiensi Yang limpa dan Yang ginjal, sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pola makan dan pola hidup yang tidak teratur dapat menyebabkan limpa dan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Gejala yang ditimbulkan seperti pusing, kaki terasa berat dan sakit, nyeri pada pinggang, dan mudah lelah. Pada studi kasus hiperkolesterolemia ini, pasien mendapatkan penanganan terapi yaitu dengan menggunakan metode terapi akupunktur dan terapi herbal. Titik yang digunakan untuk terapi akupunktur yaitu ST-40 Fenglong, SP-6 Sanyinjiao, KI-3 Taixi dan KI-7 Fuliu , serta terapi hebal yaitu dengan rebusan simplisia kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdarifa Linn.). Pemberian herbal dilakukan berdasarkan referensi jurnal penlitian yang menyatakan bahwa herbal tersebut dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Terapi akupunktur dilakukan sebanyak 12 kali, 2 hari sekali selama 24 hari. Untuk terapi herbal diberikan sebanyak 2 kali sehari selama 24 hari. Hasil terapi menunjukkan bahwa kadar kolesterol total sebagai keluhan utama menurun yaitu sebelum terapi 286 mg/dL dan setelah terapi 261 mg/dL. Keluhan lain seperti pusing, kaki terasa berat dan sakit, nyeri pada pinggang, dan mudah lelah yang dirasakan pasien juga berkurang. Namun berdasarkan tabel 3.2, terapi ini dapat dikatakan belum berhasil, karena kadar kolesterol sesudah terapi masih diatas batas normal (200 ml/dL), bahkan masih termasuk tinggi (> 240 ml/dL), sehingga dianjurkan untuk melanjutkan terapi akupunktur, dan minum rebusan herbal Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn). 
Institution Info

Universitas Airlangga