Strategi Jepang Dan Amerika Serikat Dalam Kerja Sama Operation Tomodachi Pasca The Great East Japan Earthquake 2011
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Dian Damayanti
Subject
E History America
Datestamp
2020-12-03 20:32:21
Abstract :
Pada 11 Maret 2011, gempa berlkekuatan 9,0 SR terjadi di pantai timur Pulau Honshu, Jepang. Dalam waktu kurang dari satu jam, gelombang tsunami setinggi 40 meter menerjang daratan Jepang schingga memberikan dampak kerusakan yang parah. Pasca tsunami, akses masyarakat terhadap air dan listrik terputus, serta banyak infrastruktur rusak dikarenakan bencana tersebut. Bukan hanya itu, bencana gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan kerusakan di reaktor nuklir Fukushima Daiichi schingga menghadapkan Jepang pada krisis nuklir. Gempa bumi, tsunami serta krisis nuklir yang terjadi pada waktu yang bersamaan menjadikan bencana ini sebagai bencana yang kompleks. Bantuan internasional segera berdatangan, salah satunya dari Amerika Serikat. Menanggapi gempa bumi dan tsunami, Pemerintah AS bekerja sama dengan Pemerintah Jepang, memprakarsai Operasi Tomodachi. Upaya bantuan difokuskan pada pengangkutan persediaan bantuan, personel dan aset untuk mempermudah operasi, serta pencarian korban hingga memulihkan fasilitas umum agar dapat berfungsi seperti sedia kala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan olch Jepang dan Amerika Serikat pada Operasi Tomodachi pasca bencana gempa bumi dan tsunami. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengkaji secara kualitatif berdasarkan teori koordinasi bantuan kemanusiaan internasional serta keterlihatan militer dalam bantuan kemanusiaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Operast Tomodachi yang dilakukan olch Jepang ?an Amerika Serikat menggunakan strategi bilateralisasi pemberian bantuan kemanusiaan serta penggunaan kekuatan militer pads proses pemberian bantuan kemanusiaan. Penerapan strategi bilateralisasi dan penggunaan kekuatan militer ini lantas menyukseskan Operasi Tomodachi.
Pada 11 Maret 2011, gempa berlkekuatan 9,0 SR terjadi di pantai timur Pulau Honshu, Jepang. Dalam waktu kurang dari satu jam, gelombang tsunami setinggi 40 meter menerjang daratan Jepang schingga memberikan dampak kerusakan yang parah. Pasca tsunami, akses masyarakat terhadap air dan listrik terputus, serta banyak infrastruktur rusak dikarenakan bencana tersebut. Bukan hanya itu, bencana gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan kerusakan di reaktor nuklir Fukushima Daiichi schingga menghadapkan Jepang pada krisis nuklir. Gempa bumi, tsunami serta krisis nuklir yang terjadi pada waktu yang bersamaan menjadikan bencana ini sebagai bencana yang kompleks. Bantuan internasional segera berdatangan, salah satunya dari Amerika Serikat. Menanggapi gempa bumi dan tsunami, Pemerintah AS bekerja sama dengan Pemerintah Jepang, memprakarsai Operasi Tomodachi. Upaya bantuan difokuskan pada pengangkutan persediaan bantuan, personel dan aset untuk mempermudah operasi, serta pencarian korban hingga memulihkan fasilitas umum agar dapat berfungsi seperti sedia kala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan olch Jepang dan Amerika Serikat pada Operasi Tomodachi pasca bencana gempa bumi dan tsunami. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengkaji secara kualitatif berdasarkan teori koordinasi bantuan kemanusiaan internasional serta keterlihatan militer dalam bantuan kemanusiaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Operast Tomodachi yang dilakukan olch Jepang ?an Amerika Serikat menggunakan strategi bilateralisasi pemberian bantuan kemanusiaan serta penggunaan kekuatan militer pads proses pemberian bantuan kemanusiaan. Penerapan strategi bilateralisasi dan penggunaan kekuatan militer ini lantas menyukseskan Operasi Tomodachi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
