DETAIL DOCUMENT
Melemahnya Aliansi Keamanan Filipina-As Di Era Pemerintahan Rodrigo Duterte
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Muhammad Alva Reza Fadhilah
Subject
U Military Science 
Datestamp
2020-12-03 20:33:14 
Abstract :
Filipina-AS di masa pemerintahan presiden Rodrigo Duterte. Dilatarbelakangi oleh terpilihnya Duterte sebagai presiden Filipina di tahun 2016, ia menunjukkan sikap sentimen terhadap mitra aliansi keamanan tradisional Filipina yakni AS. Duterte pun secara jelas menyampaikan ingin mendekatkan Filipina kepada Tiongkok dengan membangun hubungan bilateral. Disisi lain, Duterte juga mengatakan ingin mengusir keberadaan pasukan militer AS di Filipina dan memutus aliansinya dengan AS yang telah berjalan dari 1951. Hal tersebut kemudian menimbulkan kecaman didalam konstituen domestik Filipina. Sampai akhirnya Duterte benar-benar memutus perjanjian Visiting Forces Agreement (VFA) di tahun 2020 yang membuat aliansi keamanan kedua negara melemah. Dari fenomena ini lantas muncul pertanyaan penelitian mengapa aliansi keamanan Filipina-AS melemah di masa pemerintahan Duterte. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan dua kerangka pemikiran yaitu analisis two level game dan bandwagoning dari fenomena tersebut. Kerangka pertama menyatakan bahwa suatu kerjasama internasional dapat dianalisis dengan melihat dinamika yang terjadi di level domestik yang akan berpengaruh dalam pembuatan keputusan di level internasional. Kerangka kedua menjelaskan perilaku suatu negara yang menghadapi ancaman dari pihak dominan dengan mendekat kepada pihak dominan tersebut agar tetap mendapatkan keuntungan daripada melawan dan tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Dari dua kerangka pemikiran ini, penulis memiliki hipotesis yaitu melemahnya aliansi dengan AS disebabkan oleh pergeseran kebijakan domestik dan luar negeri Duterte yang membuat hubungan aliansi semakin memanas dan tidak relevan. Temuan dalam penelitian ini mendukung hipotesis yang telah disusun dimana Duterte merancang kebijakan domestiknya untuk mendapatkan kepercayaan konstituen domestiknya dan berencana untuk semakin melemahkan aliansi keamanan dengan AS. Peningkatan hubungan bilateral dengan Tiongkok juga dipilih sebagai strategi untuk menghadapi ancaman Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan dan sebagai penerapan dari bandwagoning. 
Institution Info

Universitas Airlangga