DETAIL DOCUMENT
Peran Tenaga Kerja Nepal Di Gulf Cooperation Council Sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian Nepal Pasca Gempa 2015
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Dewanta Bima Pratama
Subject
JZ International relations 
Datestamp
2020-12-15 23:12:29 
Abstract :
Pada 25 April 2015, gempa berkekuatan 7,8 magnitude melanda Nepal dengan diikuti lebih dari 300 gempa susulan. Gempa tersebut menyebabkan sekitar 9.000 kematian dan lebih dari 16.000 mengalami cedera. Gempa bumi telah menyebabkan terhentinya berbagai aktivitas masyarakat Nepal yang disebabkan banyaknya bangunan publik, kerusakan sektor produktif dan kerusakan infrastruktur. Dampak dari gempa juga menghambat sektor-sektor produktif di Nepal seperti pertanian, industri dan jasa. Terhentinya aktivitas dari sektor produktif menyebabkan pertumbuhan PDB menurun menjadi 0,6 persen pada 2016. Masyarakat Nepal sebagian besar bergantung pada pengiriman uang dari tenaga kerja Nepal yang sebagian besar bermigrasi di negara-negara GCC yakni Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait dan Oman. Pasca terjadinya gempa, masyarakat Nepal memiliki ketergantungan yang semakin besar pada remitansi. Rumusan masalah dari permasalahan tersebut yakni bagaimana peran tenaga kerja Nepal di negara-negara GCC dapat menjadi upaya pemulihan kondisi pasca gempa 2015 di Nepal. Untuk dapat memahami permasalahan dan melihat pengaruh remitansi, penulis menggunakan teori New Economic Labour Migration dan menggunakan konsep-konsep terkait yakni remitansi dan pemulihan pasca bencana. Hipotesis dari persoalan ini yakni remitansi dari tenaga kerja Nepal yang berada di GCC dapat berkontribusi kepada pemulihan kondisi Nepal pasca gempa 2015. Dari penelitian ini ditemukan bahwa remitansi merupakan sumber pendapatan yang besar masyarakat Nepal. Pada kondisi pasca gempa ketika sektor pertanian, industri dan jasa mengalami penurunan, remitansi justru mengalami peningkatan pasca terjadinya gempa. Sehingga pengiriman remitansi dapat berguna bagi pemenuhan kebutuhan dasar dan upaya rekonstruksi infrastruktur. Pada 2017, Nepal dapat mengalami perbaikan kondisi dengan peningkatan PDB sebesar 8,2%, pengurangan jumlah pengangguran, dan pengurangan jumlah pengungsi. 
Institution Info

Universitas Airlangga