DETAIL DOCUMENT
Perbandingan High Intensity Interval Training Dengan Moderate Intensity Continuous Training Terhadap Vo2 Maks Dan Kecepatan Reaksi Pada Wasit Bola Basket Introduction
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Breklen Risal Ary Wibowo
Subject
RC Internal medicine 
Datestamp
2021-06-07 08:44:04 
Abstract :
Kondisi fisik merupakan aspek penting yang harus dimiliki seorang wasit. Hal ini disebabkan karena penurunan kondisi fisik dapat berdampak pada emosi yang tidak stabil, kelelahan dini, penurunan konsentrasi dan menyebabkan gagal fokus dalam memimpin pertandingan. Objective – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pengaruh high-intensity interval training (HIIT) dengan moderate-intensity continuous training (MICT) terhadap VO2maks dan respon reaction time pada wasit bola basket. Methods – Rancangan penelitian Two-Group Random Assignment Pretest– Posttest Design dengan menggunakan subjek 20 laki-laki usia 18-21 tahun, Indeks Masa Tubuh (IMT) normal, tekanan darah normal, resting heart rate (RHR) normal dan secara random dibagi menjadi dua kelompok, yaitu HIIT (n=10, high-intensity interval training) dan MICT (n=10, moderate-intensity continuous training). Intervensi HIIT dan MICT dilakukan 25 menit/sesi latihan dengan frekuensi 3x/minggu selama empat minggu. Intervensi HIIT dan MICT dilakukan di pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB menggunakan treadmill. Pengukuran VO2maks menggunakan multistage fitness test (MFT) dan respon reaction time menggunakan whole body reaction time test type II dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan postest. Teknik analisis data menggunakan uji Independent- Samples T-Test dan uji Paired Samples Test dengan Statistic Package for Social Science (SPSS). Results – Hasil didapatkan rerata VO2maks pada HIIT antara pretest dan posttest (33.36±3.78 vs. 45.12±3.45 mL/kg/min, (p-value=0.000)). Rerata VO2maks pada MICT antara pretest dan posttest (34.26±6.69 vs. 40.50±5.04 mL/kg/min, (p-value=0.000)). Hasil didapatkan rerata reaction time pada HIIT antara pretest dan posttest (0.33±0.08 vs. 0.28±0.08 second, (p-value=0.001)). Rerata reaction time pada MICT antara pretest dan posttest (0.30±0.04 vs. 0.29±0.04 second, (p-value=0.029)). Hasil didapatkan rerata delta (Δ) VO2maks antara HIIT vs. MICT (11.76±2.27 vs. 6.24±2.49 mL/kg/min, (p-value=0.000)). Rerata delta (Δ) reaction time antara HIIT vs. MICT (–0.04±0.03 vs. –0.01±0.01 second, (p-value=0.002)). Conclusion – Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa HIIT dan MICT meningkatkan VO2maks dan respon reaction time, tetapi HIIT lebih efektif dalam meningkatkan VO2maks dan respon reaction time dibandingkan dengan MICT pada wasit bola basket. 
Institution Info

Universitas Airlangga