DETAIL DOCUMENT
Potensi Penambahan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) Terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) dan Efisiensi Pakan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Air Tawar.
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Annisa Fathir Haviqaini
Subject
SH201-399 Fisheries 
Datestamp
2021-08-04 12:36:52 
Abstract :
Udang vaname diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada tahun 2001 sebagai komoditas udang budidaya tambak. Udang vaname bersifat euryhaline. Sehingga pemeliharaan udang vaname dapat dilakukan pada media bersalinitas rendah sebagai upaya mengatasi keterbatasan pasokan air laut pada budidaya yang jauh dari wilayah pesisir. Namun, pemeliharaan pada media bersalinitas rendah menyebabkan udang vaname mudah stress dan lemah karena rendahnya asupan mineral dalam air tawar pada proses pertumbuhan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah pemberian pakan yang berkualitas seperti pemanfaatan limbah cangkang kerang darah yang ditambahkan pada pakan komersial udang vaname. Cangkang kerang darah mengandung mineral kalsium yang cukup tinggi. Sehingga kandungann kalsium cangkang kerang darah dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan kalsium pada pakan yang dapat membantu proses pertumbuhan udang vaname di air tawar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dari cangkang kerang darah pada pakan terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) dan Efisiensi Pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei) di air tawar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah adalah P0 : pakan komersial + 1 % CMC, P1 : pakan komersial + 1 % CMC + 1 % Ca(OH)2 cangkang kerang darah, P2 : pakan komersial + 1 % CMC + 3 % Ca(OH)2 cangkang kerang darah, P3 : pakan komersial + 1 % CMC + 5 % Ca(OH)2 cangkang kerang darah. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Feed Conversion Ratio (FCR) dan Efisiensi Pakan yang dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian ini didapat bahwa Feed Conversion Ratio (FCR) terendah pada perlakuan P2 dengan rata-rata sebesar 0,602. Pada Efisiensi Pakan tertinggi pada perlakuan P2 dengan rata-rata sebesar 174,490%. 
Institution Info

Universitas Airlangga