Peran Pusat Veterinaria Farma Dalam Mendukung Kesehatan Hewan Di Jawa Timur Tahun 1952 – 1988
Total View This Week8
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Sania Laila Chomariah
Subject
HC10-1085 Economic history and conditions
Datestamp
2021-08-12 22:03:59
Abstract :
Skripsi ini membahas tentang peran dari Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) dalam mendukung kesehatan hewan di Jawa Timur tahun 1952-1988. Metode dari penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah yang di awali dengan tahap heuristik, verifikasi sumber, interpretasi, dan di akhiri dengan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pusvetma mengalami perkembangan dalam kelembagaan baik secara nomenklatur maupun fungsional yang di awali dari BPPMK (1952-1959), LPMK (1959-1966), LVK (1966-1978), dan Pusvetma sendiri (1978-1988). Selain itu, lembaga kesehatan hewan tersebut memiliki peranan yang besar dalam pengadaan vaksin untuk memberantas, mencegah, dan mengendalikan penyakit hewan di dalam negeri. Jawa Timur merupakan salah satu lumbung peternakan terbesar di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah endemik dengan tingkat penularan tinggi oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk mengatasi hal tersebut membuat pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama dengan Pusvetma melakukan usaha pemberantasan penyakit tersebut antara tahun 1952-1988. Usaha terbesar dari Pusvetma dalam mendukung kesehatan hewan adalah saat pemerintah mengeluarkan “Crash Program†kampanye vaksinasi serentak terhadap peternakan di Jawa Timur antara tahun 1974-1985. Hasil dari program tersebut membuat Jawa Timur terbebas dari wabah PMK sejak tahun 1986 yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, ASEAN tahun 1987, dan OIE tahun 1990. Keberhasilan tersebut menjadi pencapaian yang sangat besar dan susah payah dari pemerintah, Pusvetma beserta bantuan lainnya dari dalam dan luar negeri. Mengingat wabah ini menjadi ancaman bagi peternak sejak lama karena menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternakan di Jawa Timur.
Skripsi ini membahas tentang peran dari Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) dalam mendukung kesehatan hewan di Jawa Timur tahun 1952-1988. Metode dari penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah yang di awali dengan tahap heuristik, verifikasi sumber, interpretasi, dan di akhiri dengan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pusvetma mengalami perkembangan dalam kelembagaan baik secara nomenklatur maupun fungsional yang di awali dari BPPMK (1952-1959), LPMK (1959-1966), LVK (1966-1978), dan Pusvetma sendiri (1978-1988). Selain itu, lembaga kesehatan hewan tersebut memiliki peranan yang besar dalam pengadaan vaksin untuk memberantas, mencegah, dan mengendalikan penyakit hewan di dalam negeri. Jawa Timur merupakan salah satu lumbung peternakan terbesar di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah endemik dengan tingkat penularan tinggi oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk mengatasi hal tersebut membuat pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama dengan Pusvetma melakukan usaha pemberantasan penyakit tersebut antara tahun 1952-1988. Usaha terbesar dari Pusvetma dalam mendukung kesehatan hewan adalah saat pemerintah mengeluarkan “Crash Program†kampanye vaksinasi serentak terhadap peternakan di Jawa Timur antara tahun 1974-1985. Hasil dari program tersebut membuat Jawa Timur terbebas dari wabah PMK sejak tahun 1986 yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, ASEAN tahun 1987, dan OIE tahun 1990. Keberhasilan tersebut menjadi pencapaian yang sangat besar dan susah payah dari pemerintah, Pusvetma beserta bantuan lainnya dari dalam dan luar negeri. Mengingat wabah ini menjadi ancaman bagi peternak sejak lama karena menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternakan di Jawa Timur.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
