DETAIL DOCUMENT
Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Tryptophan pada Pakan Komersial terhadap Kandungan Protein Kasar dan Retensi Protein pada Daging Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus)
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Fadhilah, Annisa Laily
Subject
SH201-399 Fisheries 
Datestamp
2021-08-13 05:23:17 
Abstract :
Ikan patin siam merupakan spesies ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi untuk dibudidayakan. Produksi ikan patin siam terus mengalami peningkatan dengan sasaran produksi patin nasional tahun 2019 adalah menjadi 1.149.400 ton. Keberhasilan dalam budidaya ikan didukung oleh faktor penting yaitu pakan. Pemberian pakan dengan nutrisi yang tepat dan kualitas yang baik dapat mengoptimalkan usaha budidaya ikan. Pakan memiliki kontribusi besar dalam kegiatan budidaya yaitu sekitar 60 – 70% dari total biaya produksi. Selain itu, pertumbuhan ikan patin siam pada fase larva hingga benih memiliki tingkat kanibalisme yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pakan tambahan (feed additive) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan. Feed additive memiliki fungsi sebagai pemacu pertumbuhan. Bahan yang dapat dijadikan feed additive adalah ekstrak buah mengkudu dan tryptophan. Ekstrak buah mengkudu mengandung senyawa-senyawa yang berkhasiat. Tryptphan berfungsi sebagai pemicu serotonin untuk mengatasi depresi dan sifat agresif pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi ekstrak buah mengkudu dan tryptophan pada pakan komersial terhadap kandungan protein kasar dan retensi protein pada daging ikan patin siam. Pengujian kandungan protein kasar dan retensi protein dilakukan dengan uji analisis proksimat daging ikan patin siam pada awal dan akhir penilitian di laboratorium. Ikan patin siam yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 5 – 7 cm dengan padat tebar 1 ekor/2 liter. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Dosis ekstrak buah mengkudu yang digunakan yaitu 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%, sedangkan dosis tryptophan yang digunakan adalah 0,5%. Pemberian kombinasi ekstrak buah mengkudu dan tryptophan dilakukan dengan penyemprotan pada pakan komersial sesuai dosis masing-masing. Pemberian pakan pada ikan patin siam dilakukan menggunakan metode at satiation pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein kasar ikan patin siam tertinggi diperoleh pada ikan perlakuan kontrol tanpa pemberian kombinasi ekstrak buah mengkudu dan tryptophan dan ikan perlakuan P2 dengan pemberian kombinasi ekstrak buah mengkudu 1% dan tryptophan 0,5%. Hasil retensi protein tertinggi diperoleh pada ikan perlakuan P2 dengan pemberian kombinasi ekstrak buah mengkudu 1% dan tryptophan 0,5%. Hal ini menunjukkan bahwa ikan pada perlakuan tersebut dapat menyerap protein pakan yang diberikan dengan baik sehingga menghasilkan nilai retensi protein yang tinggi. 
Institution Info

Universitas Airlangga