DETAIL DOCUMENT
Analisis Hubungan Antara Faktor Grup Dan Organisasi Terhadap Performance Misbehavior Dalam Pelaksanaan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani
Total View This Week7
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Fathiyah Rahmah
Subject
RA428-428.5 Public health laboratories, institutes, etc. 
Datestamp
2021-08-27 15:32:16 
Abstract :
Permasalahan yang berkaitan keselamatan pasien didasarkan pada terjadinya suatu insiden yang berpotensi menyebabkan cedera pada pasien berdasarkan pelaporan insiden keselamatan pasien. Ketidaktepatan waktu pelaporan insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani sebesar 34,0% pada periode Januari-Mei 2019, dimana seharusnya 0,0%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara faktor grup, faktor organisasi, dan faktor mediator terhadap performance misbehavior dalam pelaksanaan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancang banging cross sectional. Penelitian dilakukan pada seluruh unit kerja di Rumah Sakit dengan melibatkan 174 informan. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang mengukur seluruh variabel pada faktor grup, faktor organisasi, factor mediator, dan performance misbehavior. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel tabulasi silang melalui selisih persentase >20% antara variabel, independen, variabel antara, dan variabel dependen. Hasil penelitian pada faktor grup menunjukkan bahwa sebagian besar unit kerja memiliki penilaian pada kategori tidak baik terhadap norms (70,0%), group dynamics (53,3%), dan leadership (71,7%). Sementara, cohesiveness yang ada di unit kerja tergolong tinggi (61,7%). Selain itu, sebagian besar unit kerja memiliki tipe organizational culture constructive (61,7%) dalam pelaksanaan pelaporan insiden keselamatan pasien. Organizational climate dan system control berada pada kategori tidak baik (53,3%, 68,3%). Faktor mediator menunjukkan bahwa sebagian besar unit kerja memiliki penilaian normative force dalam kategori tinggi (58,3%), instrumental force serta intention to misbehave dalam pelaporan insiden keselamatan pasien yang berada pada kategori tinggi (61,7%; 60,0%). Sebagian besar unit kerja cenderung melakukan Misbehave dalam pelaporan insiden keselamatan pasien (68,3%). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat beberapa variabel faktor grup dan organisasi cohesiveness, leadership, organizational culture tipe constructive, organizational climate, serta control system yang berhubungan dengan factor mediator yang meliputi internalisasi nilai dan norma organisasi, kepercayaan perilaku menyimpang, dan niat. Selain itu juga terdapat hubungan antara faktor mediator dengan perilaku menyimpang dalam pelaporan insiden keselamatan pasien. 
Institution Info

Universitas Airlangga