DETAIL DOCUMENT
Perbandingan Prevalensi Hasil Pemeriksaan Ca 125 Dengan Metode Electro Chemiluminescence Immunoassay (Eclia) Di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Antara Antara Periode Tahun 2018 Dan 2019
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Nely Sary Andaa
Subject
RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer) 
Datestamp
2021-09-04 11:53:54 
Abstract :
Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang dimulai dari ovarium yang merupakan bagian dari organ reproduksi pada wanita. Kejadian kanker ovarium yang paling banyak yaitu tipe epithelial kanker ovarium. Prevalensi kanker ovarium di Indonesia yaitu sekitar 10 kasus per 100.000 wanita dan menjadi keganasan ginekologi paling mematikan pada wanita. Diagnosis dan deteksi dini kanker ovarium penting dilakukukan untuk meningkatkan keberlangsungan hidup pasien. Salah satu cara untuk diagnosa dan deteksi dini kanker ovarium yaitu dengan pemeriksaan tumor marker. Tumor marker yang paling umum digunakan untuk kanker ovarium yaitu Cancer Antigen 125 (CA 125). Dalam beberapa kasus, CA 125 akan mengalami peningkatan pada pasien kanker ovarium. CA 125 berpartisipasi dalam interaksi antar sel yang memungkinkan untuk metastasis dari sel kanker. Selain itu CA 125 juga berfungsi memonitor respons dari pengobatan yang telah diberikan. Peningkatan dan penurunan kadar CA 125 dalam serum berkorelasi dengan progresi atau regresi pada 90% pasien kanker ovarium. Pemeriksaan CA 125 dapat menggunakan metode Electro Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) yang merupakan metode utama dalam imunodiagnostik yang mampu mendeteksi adanya antibodi atau antigen dalam sampel. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Observational Analytical Cross Sectional, yaitu suatu metode penelitian yang menganalisis data yang diperoleh pada waktu tertentu dengan mengambil data pemeriksaan CA 125 di Laboratorium Patologi Klinik RSU Haji Surabaya pada periode tahun 2018 dan tahun 2019. Jumlah pasien yang memeriksakan CA 125 pada periode tahun 2018 adalah 99 pasien dan periode tahun 2019 terdapat 103 pasien. Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan uji Mann-Whitney didapatkan nilai P-value 0,037 dimana angka tersebut <0,05 maka hipotesis H1 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan pada pemeriksan CA 125 di Laboratorium Patologi Klinik RSU Haji Surabaya data periode tahun 2018 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 dan terdapat perbedaan yang signifikan antara data tahun 2018 dan tahun 2019. 
Institution Info

Universitas Airlangga