DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Asam Salisilat Terhadap Biomassa Dan Kandungan Saponin Akar Adventif Ginseng Jawa (Talinum Paniculatum Gaertn.) Dalam Bioreaktor Perendaman Sementara
Total View This Week7
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Syifa Fajrisani
Subject
QH301 Biology 
Datestamp
2021-09-18 09:34:31 
Abstract :
Ginseng Jawa (Talinum paniculatun Gaertn.) merupakan salah satu yang tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat penghasil metabolit sekunder saponin yang terakumulasi pada organ akar. Kandungan saponin dapat ditingkatkan produksinya melalui kultur akar adventif dalam bioreaktor perendaman sementara menggunakan elisitor asam salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian asam salisilat terhadap biomassa dan kandungan saponin akar adventif T. paniculatum dalam bioreaktor perendaman sementara. Akar adventif diinduksi dari daun dan batang selama 21-28 hari pada media MS padat IBA 2 mg/L, kombinasi IBA 2 mg/L+BAP 0,1 mg/L dan kombinasi IBA 2 mg/L+Kinetin 0,3 mg/L. Setelah akar tumbuh, inokulum sebanyak 2 gram dikultur di dalam bioreaktor dengan volume media 200 mLyang dilengkapi zat pengatur tumbuh IBA 2 mg/L. Akar adventif diberi perlakuan waktu pemberian elisitor asam salisilat pada minggu ketiga, minggu keempat, minggu kelima dan minggu keenam. Pemanenan akar adventif T. paniculatum dilakukan setelah 2 minggu inkubasi dengan elisitor. Selanjutnya dilakukan pengamatan morfologi akar, berat segar, berat kering, kandungan saponin, kandungan senyawa fenolik, kandungan prolin dan malondialdehid. Kandungan saponin dideteksi dengan metode Kromatografi Lapis Tipis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian elisitor asam salisilat pada berbagai waktu menurunkan pertumbuhan akar adventif ginseng jawa dalam bioreaktor perendaman sementara. Waktu pemberian asam salisilat pada minggu ke-6 menghasilkan kandungan saponin (luas noda), kandungan senyawa fenolik, malondialdehid dan prolin tertinggi secara berturut-turut yaitu 21.432,756, 266,20 mg/L, 106,99 nmol/0,5 berat segar dan 293,59 μM 
Institution Info

Universitas Airlangga