DETAIL DOCUMENT
Asuhan Keperawatan Risiko Jatuh Pada Pasien Cerebrovascular Accident (CVA) Di Ruang Edelweis RSUD Ibnu Sina Gresik
Total View This Week7
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Luluk Khofifah Auliyah Damayanti
Subject
RT89-120 Specialties in nursing 
Datestamp
2021-09-21 07:25:10 
Abstract :
Pendahuluan: Cerebrovaskuler accident termasuk penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kondisi kedaruratan ketika terjadi defisit neurologis akibat dari penurunan tiba-tiba aliran darah ke area otak yang terlokalisasi. Defisit neurologis disebabkan oleh iskemia dan menghasilkannekrosis sel dalam otak beragam bergantung pada area otak yang terlibat, ukuran area yang terkena, dan lama waktu aliran darah menurun atau berhenti. Dari masalah tersebut muncul masalah keperawatan risiko jatuh dimana pasien tidak mampu menggerakkan anggota gerak bahkan seluruh badan, kekuatan otot pasien menurun dan skor penilaian Fall Morse Scale menunjukkan risiko jatuh tinggi. Sehingga penulis mendapatkan gambaran dan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan risiko jatuh pada pasien cerebrovasculer accident di Ruang Edelweis RSUD Ibnu Sina Gresik. Metode: Metode dalam penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian di RSUD Ibnu Sina Gresik pada bulan Juni 2021, subyek 5 pasien Cerebrovasculer accident dengan risiko jatuh. Pengumpulan data dengan anamnesa, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan terfokus. Instrumennya yaitu peneliti, format asuhan keperawatan, rekam medis, format Morse Fall Scale (MFS). Hasil: Menunjukkan data 5 pasien cerebrovasculer accident pada tanggal 16 Juni 2021 sudah teratasi dengan kriteria hasil nilai dari data Morse Fall Scale menurun dalam batas tidak berisiko jatuh , kekuatan otot pasien mulai ada peningkatan dan lingkungan sekitar pasien aman. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari oleh peneliti evaluasi pada hari ketiga masalah teratasi. Berdasarakan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan tidak terdapat kesenjangan pada tahap evaluasi antara kasus dengan teori. Hal ini dikarenakan pasien mengalami peningkatan kekuatan otot namun belum mampu beraktivitas secara mandiri. Sehingga anatara tinjauan teori dengan kasus tidak terjadi kesenjangan. 
Institution Info

Universitas Airlangga