DETAIL DOCUMENT
Hubungan Antara Individual Factors Dan Job Stressors Dengan Stres Kerja Pada Perawat Ruang Rawat Inap Rsud Ploso Jombang (Penulisan Saat Pandemi Covid – 19)
Total View This Week7
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Priskila Hananingrum, -
Subject
RA565-600 Environmental health 
Datestamp
2021-10-08 03:57:09 
Abstract :
Stres kerja merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi berbagai aspek di suatu perusahaan. Stres kerja dapat dialami oleh seluruh jenis pekerjaan termasuk perawat. Stres kerja yang dirasakan oleh perawat tidak lepas dari berbagai faktor seperti individual factors dan job stressors. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara individual factors usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, dan tipe kepribadian) dan job stressors (shift kerja, konflik interpersonal, beban kerja fisik dan mental) dengan stres kerja pada 33 perawat di ruang rawat inap RSUD Ploso Jombang. Instrumen yang digunakan adalah Kuisioner Tipe Kepribadian untuk variabel tipe kepribadian, Interpersonal Conflict at Work Scale untuk konflik interpersonal (ICAWS), NASA-TLX untuk beban kerja mental, Full Time Equivalent untuk beban kerja fisik, dan kuisioner HSE untuk stres kerja. Data hasil pengamatan akan diolah menggunakan metode statistik korelasi. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, memiliki rentang usia 24-37 tahun, memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun dan 5- 10 tahun, berstatus perkawinan kawin, memiliki kepribadian tipe A, bertugas pada shift malam, memiliki beban kerja mental sedang, memiliki beban kerja fisik yang fit dan underload dan seluruh perawat tidak memiliki konflik interpersonal. Analisis dan kesimpulan pada penlitian ini adalah, individual factors yang berhubungan terhadap stres kerja adalah usia (0,419), status perkawinan (0,461), dan masa kerja (0,398), sedangkan yang berhubungan lemah terhadap stres kerja adalah jenis kelamin (0,246) dan tipe kepribadian (0,179). Faktor job stressors yang memiliki hubungan cukup kuat dengan stres kerja adalah shift kerja (0,398), dan yang hubungan kuat adalah beban kerja mental (0,564) dan beban kerja fisik (0,606). Saran yang dapat diberikan adalah pemerataan jam kerja, beban kerja fisik, beban kerja mental, serta sosialisasi dan pengukuran stres kerja secara berkala untuk menanggulangi dan mencegah timbulnya stres kerja pada perawat. 
Institution Info

Universitas Airlangga