DETAIL DOCUMENT
Analisis Iklim, Kepadatan Penduduk, Kasus Covid-19 dan Timbulan Limbah Medis Di Kabupaten Banyuwangi
Total View This Week7
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Bagas Aidi, ,-
Subject
RA1-1270 Public aspects of medicine 
Datestamp
2021-10-12 05:31:24 
Abstract :
Kabupaten Banyuwangi, salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terdapat penemuan kasus covid-19 pertama pada tanggal 29 Maret 2020 di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi mengalami zona merah 2 kali dengan kasus264 pasien suspect, 830 pasien terkonfirmasi positif dan 13 pasien meninggal dunia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis iklim dengan kasus covid-19, hubungan kepadatan penduduk dengan kasus covid-19, dan hubungan covid-19 dengan timbulan limbah medis di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif untuk melihat hubungan iklim dengan kasus covid-19 dan unit analisis wilayah per-kecamatan (clustering) untuk melihat hubungan antara incidence atau jumlah kasus covid-19 dengan kepadatan penduduk dan timbulan limbah medis dengan analisis fisher exact dengan tingkat kemaknaan p value α ≤ 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa grafik hubungan iklim dan kasus covid-19 tidak terdapat pengaruh, hubungan pada kondisi iklim dengan kasus covid-19 di Kabupaten Banyuwangi, saat kondisi suhu dan kelembaban naik atau turun kasus covid-19 tetap tinggi, iklim di Kabupaten Banyuwangi tidak mempengaruhi, berada pada standart temperatur hampir nyaman, dan kelembaban optimal. Kepadatan penduduk per-Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi berbeda, berdasarkan hasil clustering dibedakan menjadi 3 bagian, kepadatan penduduk rendah 1,01 – 271,00 jiwa/km², kepadatan penduduk sedang 356,00 – 631,00 jiwa/km², dan kepadatan penduduk tinggi 803,00 - 991,00 jiwa/km², berdasarkan uji statistik uji fisher terdapat nilai (p-value 0,599), tidak terdapat hubungan antara faktor risiko kepadatan penduduk dengan kasus covid-19 (0.599 > 0.05). Timbulan limbah medis per-Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan berdasarkan uji clustering jumlah timbulan limbah medis sedang terdapat 3 kecamatan 15.977-23.098 kg/kec, jumlah timbulan limbah medis tinggi terdapat 1 kecamatan 31.822-31.822 kg/kec, jumlah timbulan limbah medis rendah terdapat 21 kecamatan 80-7.904 kg/kec. berdasarkan uji statistik uji fisher terdapat nilai (p- value 0,027), terdapat hubungan antara faktor risiko kasus covid-19 dengan timbulan limbah medis (0,027< 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan iklim dengan kasus covid-19. Tidak ada hubungan yang signifikan kepadatan penduduk dengan kasus covid-19. Terdapat hubungan yang signifikan kasus covid-19 dengan timbulan limbah medis. 
Institution Info

Universitas Airlangga