Paparan Endotoksin Dalam Debu Kapas dan Status Faal Paru Pekerja Industri Tekstil di Negara Berkembang: Literature Review
Total View This Week7

Institusion

Universitas Airlangga

Author

Resawati Intan Savitri, ,-

Subject

HD61 Risk Management 

Datestamp

2021-10-13 08:25:48 

Abstract :
Kebutuhan produksi tekstil di negara berkembang terus mengalami peningkatan, namun kegiatan tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan dan permasalahan pada kesehatan manusia. Debu kapas yang ditimbulkan oleh kegiatan ini, jika masuk ke saluran pernapasan dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Debu kapas mengandung endotoksin bakteri gram negatif yang dapat menjadi penyebab utama penurunan fungsi paru pada pekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji paparan debu kapas dan endotoksin dalam debu kapas dengan status faal paru pekerja industri tekstil di negara berkembang. Metode penelitian ini adalah narrative literature review dengan sumber data diperoleh dari beberapa database yaitu: Google Scholar, Springer dan PubMed. Pencarian literatur berdasarkan kata kunci “endotoxin”, “cotton dust,” “textile industry”, “cotton dust exposure”, “lung function”, “cotton dust” dan “textile workers”. Metode pemilihan artikel menggunakan STROBE guideline, sehingga artikel yang dikaji merupakan hasil penelitian observasional yang dilakukan sesuai dengan kaidah ilmiah. Diperoleh 20 artikel yang dikaji dalam penelitan ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara debu kapas dan endotoksin dalam debu kapas dengan status faal paru pekerja industri tekstil. Kadar debu kapas dan endotoksin dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: mesin manufaktur yang sudah tua, kebersihan alat, ventilasi yang tidak memadai, kualitas kapas, kondisi lingkungan kerja yang buruk dan keberadaan benang dalam kegiatan pemrosesan tesktil. Selain itu, usia, masa kerja dan status merokok juga berhubungan dengan status faal paru pekerja industri tekstil di negara berkembang. Saran untuk industri tekstil di negara berkembang adalah melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian debu kapas serta melakukan kegiatan penyediaan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan rekomendasi International Labour Organization (ILO). 

File :
1 HALAMAN DEPAN.pdf
2 ABSTRACT.pdf
11 DAFTAR PUSTAKA.pdf
12 LAMPIRAN.pdf
EMBARGO.pdf
3 DAFTAR ISI.pdf
4 BAB I.pdf
5 BAB II.pdf
6 BAB III.pdf
7 BAB IV.pdf
8 BAB V.pdf
9 BAB VI.pdf
10 BAB VII.pdf