DETAIL DOCUMENT
Evaluasi Kepatuhan Masyarakat Dalam Melaksanakan Kebijakan Karantina Mandiri Di Masa Pandemi Covid-19 Dengan Model CIPP (Context, Input, Process, Product) di Kabupaten Banyuwangi
Total View This Week12
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Silvia Putri Sintia Dewi, ,-
Subject
RA645.3-645.37 Home health care services 
Datestamp
2021-10-15 02:07:12 
Abstract :
Angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19 masih mengalami kenaikan di Kabupaten Banyuwangi yang menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan transmisi COVID-19 diantaranya yaitu dengan menetapkan kebijakan karantina mandiri. Rata-rata peningkatan percepatan persebaran COVID-19 sebesar 48,1 kasus konfirmasi selama 10 hari terakhir di Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengukur keefektifan suatu kebijakan dapat dilakukan evaluasi untuk menilai tujuan kebijakan sudah tercapai atau belum. Salah satu teori evaluasi yang dinilai komprehensif yaitu teori evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) oleh Stufflebeam. Penelitian ini merupakan penelitian mix-method dengan desain penelitian mixed method sequential explanatory. Terdapat 2 kelompok responden dalam penelitian ini. Responden 1 yaitu masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang pernah melakukan karantina mandiri dengan sampel sebesar 120. Responden 2 yaitu Staf Dinas Kesehatan, Staf Puskesmas, dan Satgas Wilayah dengan sampel sebesar 20. Pengambilan data kuantitatif dilakukan melalui google form yang dibagikan langsung kepada responden 1 dan 2. Pengambilan data kualitatif dilakukan melalui wawancara semi terstruktur yang dilakukan secara langsung kepada 5 perwakilan dari responden 2 dengan direkam menggunakan smartphone. Pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan SPSS dan aplikasi Nvivo 12 plus untuk data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan dari hasil evaluasi Context, tujuan kebijakan sudah sesuai standar dan dukungan Pemerintah Daerah belum sesuai standar. Pada evaluasi input¸ kompetensi SDM sudah sesuai standar sedangkan aspek pengetahuan masyarakat, sikap, pengaruh lingkungan sosial, alokasi anggaran, informasi, dan ketersediaan sarana prasarana belum sesuai standar. Pada evaluasi process, aspek pelaksanaan karantina mandiri, sanksi bagi yang melanggar, dan pengawasan belum sesuai standar. Evaluasi product, sebesar 58,3% responden tidak patuh atau belum sesuai standar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih banyak hambatan atau batasan dalam melaksanakan kebijakan karantina mandiri, sehingga banyak aspek yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. 
Institution Info

Universitas Airlangga