DETAIL DOCUMENT
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Risiko Kardiovaskular Pada Dewasa di Kabupaten Jombang
Total View This Week8
Institusion
Universitas Airlangga
Author
Mufidah Anisah, ,-
Subject
RC666-701 Diseases of the circulatory (Cardiovascular) system 
Datestamp
2021-10-15 09:02:27 
Abstract :
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit peringkat pertama yang menyebabkan kematian secara global pada tahun 2019. Faktor fisiologis penyakit kardiovaskular adalah kadar kolesterol, kadar gula darah, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan tekanan darah. Salah satu faktor protektif yang dapat mengendalikan risiko kardiovaskular adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan risiko kardiovaskular pada dewasa di Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian Perkembangan Model Penggerakan Aktivitas Fisik Integratif (Komunitas, Individu, Lingkungan, dan Sistem) melalui Car Free Day dan Sekolah Menuju Masyarakat Sehat Aktif Berkelanjutan di Kabupaten Jombang Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancang bangun penelitian cross-sectional. Populasi penelitian adalah dewasa(21-59 tahun) di Kabupaten Jombang. Sampel penelitian berdasarkan data sekunder yaitu dewasa(21-59 tahun) di Kabupaten Jombang dan diperoleh besar sampel penelitian sebesar 93 orang. Pengukuran aktivitas fisik pada data sekunder menggunakan Global Physical Activity Questionnaire(GPAQ). Pengukuran kadar kolesterol, kadar gula darah, IMT, dan tekanan darah pada data sekunder menggunakan pengukuran antropometri dan tes kesehatan. Pengukuran risiko kardiovaskular menggunakan Framingham 30-Year Risk Score yang menggambarkan risiko kardiovaskular 30 tahun mendatang. Analisis penelitian adalah analisis deskriptif dan analisis bivariabel menggunakan Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan risiko kardiovaskular (p = 0,007) koefisien korelasi sebesar -0,280 yang berarti hubungannya cukup dan tidak searah yaitu melakukan aktivitas fisik rendah maka risiko kardiovaskular semakin tinggi dan sebaliknya. Aktivitas fisik tidak memiliki hubungan dengan faktor fisiologis penyakit kardiovaskular yaitu kadar kolesterol, IMT, kadar gula darah, dan tekanan darah pada dewasa di Kabupaten Jombang. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan risiko kardiovaskular pada dewasa di Kabupaten Jombang pada tahun 2019. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan rancang bangun penelitian kohort retrospektif dan menambahkan variabel merokok dan riwayat terapi hipertensi. Kepada instansi pelayanan kesehatan disarankan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya aktivitas fisik sebagai upaya mencegah risiko kardiovaskular di masa mendatang. 
Institution Info

Universitas Airlangga